3 Cara Berhenti Merokok menurut Dokter, Ada yang Tak Bisa Langsung Berhenti
Ada pasien yang tidak bisa langsung berhenti sehingga dipakai dengan cara penundaan.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Rokok menjadi penyebab munculnya berbagai penyakit, satu di antaranya adalah penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK).
Oleh karena itu, Dokter Spesialis Paru-paru, Dr. Nurrahmah Yusuf, Sp.P(K), FISR ungkap beberapa cara yang bisa bantu pasien berhenti merokok.
Hal ini disampaikan dalam Peringatan Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Sedunia tanggal 15 November 2023 oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI.
Cara yang pertama itu adalah berhenti seketika.
"Ini biasanya untuk klien-klien yang memiliki niat yang sangat kuat. Besok harus bisa berhenti merokok gitu. Jadi hari ini masih merokok. Besok sama sekali enggak merokok lagi," ungkapnya secara virtual, Rabu (15/11/2023).
Untuk cara pertama, yang perlu diperhatikan adalah efek akibat dari putus nikotin.
Biasanya akan terjadi pusing, sulit tidur dan kemudian gelisah.
Diikuti dengan selera makan yang meningkat dan sebagainya.
"Sebetulnya hanya nanti akan terjadi selama lebih kurang 2 minggu. Setelah 2 minggu menjelang putusnya, efek akan menurun sedikit demi sedikit. Pastinya akan kembali normal kembali," jelasnya.
Sehingga, perlu memberikan edukasi kepada pasien untuk jangan gelisah.
Kedua adalah penundaan. Pasien yang merokok tidak langsung berhenti.
Ada pasien yang tidak bisa langsung berhenti sehingga dipakai dengan cara penundaan.
"Misalnya bangun tidur merokok jam 7 pagi. Nah bertekad mulai besok itu kita tunda jadi merokok pukul 09.00 pagi. Kemudian besoknya lagi pukul 11.00 besoknya lagi pukul 13.00," jelas dr. Nurrahmah Yusuf.
Beberapa pasien, kata dr Nurrahman berhasil dengan cara ini.
Ketiga, dengan cara pengurangan jadi jumlah rokok yang dihisap itu dikurangi secara berangsur-angsur.
Sampai mencapai 0 pada hari yang sudah ditetapkan.
Bagaimana tips berhenti meroko*
Lebih lanjut dr Nurrahman pun bagikan beberapa tips berhenti merokok.
Pertama adalah menguatkan niat.
Niat yang kuat adalah modal yang paling besar untuk bisa berhenti merokok.
"Jadi kalau misalnya dia enggak punya niat hanya disuruh oleh istri, atau ibunya maka kemungkinan besar akan gagal," kata dr Nurrahman.
Kedua, selain punya niat yang kuat harus tahu caranya.
Apakah berhenti seketika, menunda atau mengenal waktu dan situasi.
Misalnya, punya kebiasaan setelah makan merokok, maka segera ganti dengan permen atau buah.
Ketiga, bisa juga waktu merokok diganti dengan kegiatan lain seperti berolahraga.
(Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi)
Sosok Nasim Khan, Anggota DPR RI yang Usulkan Gerbong Merokok di Kereta Api, Ini Rekam Jejaknya |
![]() |
---|
Apakah Merokok Membatalkan Puasa? Simak Hal-hal yang Membuat Shaum Menjadi Batal |
![]() |
---|
Viral Penumpang KA Serayu Nekat Merokok di Kereta, Langsung Diturunkan di Stasiun Cipeundeuy Garut |
![]() |
---|
Cara Mengurangi Kebiasaan Buruk akibat Stres di Tempat Kerja, Termasuk Merokok |
![]() |
---|
Nasib Pilu Guru Amalia Dirumahkan usai Viral Tegur Kadisdik Merokok, Pak Kadis Tak Merasa Salah? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.