Breaking News

Polres Gresik Tetapkan Dua Pelatih Silat Jadi Tersangka Dalam Kasus Pesilat 17 Meninggal Dunia

Adapun peran masing-masing, saat kejadian HF menjadi wasit sedangkan BA pelatih yang saat itu duel satu lawan satu dengan korban, RN (17).

TribunJatim.com/Willy Abraham
Jenazah RN saat dievakuasi dari RSUD Ibnu Sina Gresik, Senin (6/11/2023). 

TRIBUNJABAR.ID - Polres Gresik telah menetapkan tersangak dalam kasus pesilat remaja 17 tahun yang meninggal saat latihan malam di Desa Dalegan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Minggu (5/11/2023).

Dalam kasus ini,  HF dan BA ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya merupakan pelatih dan orang yang dianggap paling bertanggung jawab atas kejadian pesilat tewas tersebut.   

Adapun peran masing-masing, saat kejadian HF menjadi wasit sedangkan BA pelatih yang saat itu duel satu lawan satu dengan korban, RN (17).

Korban meninggal dunia usai ditendang oleh pelatihnya saat latihan pada Minggu.

"Dua orang ditetapkan sebagai tersangka," kata Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Selasa (7/11/2023).

Baca juga: Gelar Latihan Malam Tanpa Izin, Pesilat 17 Tahun di Gresik Meninggal Setelah Duel dengan Pelatihnya

Penetapan tersangka berdasarkan hasil penyelidikan, setelah pihaknya melakukan gelar perkara, keterangan para saksi, hasil otopsi tubuh korban. Kemudian barang bukti yang berhasil dikumpulkan.

Dalam latihan yang berujung duka itu, diketahui adanya pelanggaran standard operasional prosedur (SOP) perguruan silat dalam menjalankan latihan.

Pertama, korban tidak menggunakan alat pelindung diri.

Kedua, tidak memiliki izin ke Polres Gresik menggelar latihan silat pada malam hari.  

Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya HF dan BA mendekam di balik jeruji besi Polres Gresik. Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Saat ini, kata Aldhino, sedang memanggil pihak keluarga korban.

"Kami menggali keterangan dari pihak keluarga korban apakah korban memiliki riwayat penyakit," kata Aldhino.

Diketahui, peristiwa nahas itu berlangsung di halaman salah satu sekolah sekira pukul 21.00 WIB. Salah satu perguruan silat nekat menggelar latihan malam, dengan diikuti belasan siswa.

Ada dua pelatih dalam latihan tersebut. Sebelum latihan, pelatih sudah menanyakan kepada seluruh siswa barangkali ada yang mengalami sakit.

Namun, saat itu tidak ada siswa yang mengeluh sakit sehingga latihan dilanjutkan hingga sesi terakhir sekira pukul 23.30 berupa sesi sabung atau duel antar siswa.

Diketahui duel itu dilakukan tanpa alat pengamanan karena memang tidak ada peralatan yang disiapkan sebelumnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com  

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved