KPU dan Pemprov Jawa Barat Tandatangan Kesepakatan untuk Dana Hibah Pilgub 2024
Pilkada serentak 2024 dalam hal ini Pilgub di Jawa Barat berlangsung sukses tanpa akses serta anggaran dari Pemda Provinsi bermanfaat
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat bersama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melakukan penandatanganan Berita Acara (BA) Kesepakatan untuk penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar tahun 2024 mendatang.
Besaran perhitungan antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Jawa Barat dengan KPU Jawa Barat untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024 lebih dari Rp1.104 Triliun yang akan dicairkan pada Tahun 2023 sebesar 40 ℅ dan Tahun 2024 sebesar 60 persen.
Penandatanganan ini dilakukan Ketua KPU Jawa Barat, Ummi Wahyuni dengan Ketua TAPD Provinsi Jawa Barat, Mohammad Taufiq Budi Santoso, di Ruang Ciremai, Gedung sate, Kota Bandung, Selasa (7/11/2023).
Baca juga: KPU Karawang Targetkan 85 Persen Partisipasi Pemilih di Pemilu 2024, Lebih Tinggi dari Target KPU RI
Ummi Wahyuni menyampaikan penandatanganan BA ini menjadi momentum yang menandai awal dari perhelatan Pilkada Serentak di Jawa Barat tahun 2024 mendatang.
Bagi Ummi, proses untuk sampai pada tahapan ini sungguh tidak mudah sebab butuh pencermatan dan pembahasan ekstra untuk bisa menciptakan kesepakatan atau titik temu.
"Hari ini sungguh luar biasa setelah melewati proses yang panjang. Tapi itu bukan masalah sebab bagi kami, suksesnya sebuah pesta atau hajatan demokrasi berawal dari perencanaan anggaran yang baik," kata Ummi Wahyuni.
Ia menambahkan, KPU tidak bisa bergerak dan bekerja sendiri dalam penyelenggaraan Pilkada serentak 2024.
Sehingga KPU membutuhkan support dari semua pihak dalam menyukseskan agenda lima tahunan tersebut, baik dari Pemprov maupun dari DPRD Jabar.
Dengan demikian, Ummi meminta masukan masukan dari semua pihak tentang tahapan yang dilakukan oleh KPU.
Apalagi di tahun 2024, ada dua hajatan demokrasi yang harus digelar yakni Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
Baca juga: KPU Bandung Barat Tetapkan 680 DCT Caleg, Satu Orang Mundur Saat Diminta Lengkapi Persyaratan
"Sebagaimana kita ketahui, Jawa Barat merupakan daerah dengan jumlah pemilih terbanyak di Indonesia yang mencapai lebih 35 juta. Makanya kami butuh masukan dari berbagai pihak," imbuh mantan Ketua KPU Kabupaten Bogor tersebut.
Dengan penandatanganan itu juga, Ummi berharap agar menjadi awal bagi KPU untuk bisa melaksanakan hajatan Pilgub secara transparan, profesional dan sesuai harapan dari masyarakat Jawa Barat.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Jawa Barat, Bedi Budiman mengungkapkan, jika nilai dalam kesepakatan tersebut sudah objektif dan akuntabel.
"Kami anggap bahwa anggaran nilai itu memang memberikan keluasan tapi juga bisa dipertanggungjawabkan. Dengan catatan juga tanpa meninggalkan kualitas demokrasi kita," kata Bedi Budiman.
Ia juga tak menampik, jika Jawa Barat merupakan provinsi yang sangat penting bagi Indonesia.
Jawab Berbagai Tantangan Pembangunan, Dedi Mulyadi Sepakati Pembentukan Forum Rektor Jabar |
![]() |
---|
Zaini Shofari Apresiasi Kemenangan Pemprov Jabar dalam Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung |
![]() |
---|
PTTUN Kabulkan Banding Pemprov Jabar Dalam Kasus Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung, Putusan PTUN Gugur |
![]() |
---|
Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan BPU untuk Asuransi Ojol hingga Petani yang Dijanjikan Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Politisi PSI Jabar Iwan Koswara Dukung Pemprov Jabar Beri BPJS Ketenagakerjaan untuk Sektor Informal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.