Ema Sumarna Jajaki Kolaborasi dengan Sumedang untuk Selesaikan Krisis Sampah Kota Bandung
Pemkot Bandung mencari semua peluang penyelesaian krisis sampah, antara lain dengan menjajagi kolaborasi dengan pemerintah daerah tetangga.
Penulis: Tiah SM | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID BANDUNG - Persoalan sampah di Kota Bandung yang belum tertangani 100 persen mendorong Pemkot Bandung mencari semua peluang penyelesaian, antara lain dengan menjajagi kolaborasi dengan pemerintah daerah tetangga.
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, pihaknya sedang menjajagi kolaborasi penanganan sampah bersama Pemkab Sumedang. Diharapakan, kata Ema, dengan menggunakan lahan di Kabupaten Sumedang, sisa 35.000 ton sampah di 24 tempat penampungan sementara (TPS) bisa tertangani.
Sementara itu, menurut data terakhir sampah TPS Pagarsih sudah terangkut menggunakan 20 truk hasil kolaborasi camat, polsekta dan koramil.
"Pengangkutan sampah di TPS Pagarsih sampai jam 01.00 dini baru terangkut 20 truk sisamya tinggal 6 truk segera diangkut malam ini," ujar Camat Astanaanyar Amin Jakarsih.
Baca juga: Soal Pengelolaan Sampah Bandung Raya, Pemprov Jabar Harpakan Ide dan Masukan dari Talenta Muda
Amin mengatakan, setelah bersih TPS Pagarsih akan dijaga petugas agar tidak ada lagi tumpukan sampah. "Warga diminta agar memilah sampah, karena saat ini masih kondisi darurat sampah," pinta Amin.
Kolaborasi dengan TNI dan Polri saat ini digalakkan Pemkot Bandung untuk menangani sampah yang belum terangkut dari TPS. Contohnya, Kodim 0618/BS, Polri, serta masyarakat mengosongkan sampah yang menumpuk di TPS Kecamatan Bandung Wetan.
Selain itu, sampah di TPS Jalan Ambon, juga TPS Jalan Indramayu juga dikosongkan. Sebanyak 20 ton sampah di TPS Jalan Ambon dikabarkan telah terangkut.
Komandan Kodim 0618/BS, Kolonel Inf. Donny I. Bainuri mengatakan, kolaborasi ini merupakan pelaksanaan dari hasil evaluasi darurat sampah di Kota Bandung.
“Kami hadir sebagai bagian dari Satgas Darurat Sampah di Kota Bandung. Kita juga melihat banyak TPS yang sudah overload sampai memenuhi badan jalan,” ujar Donny.
“Kalau sampah sudah menumpuk, banyak akibat mulai dari penyakit, lalu lintas juga karena menghalangi badan jalan,” katanya menambahkan.
Baca juga: Pemkot Bandung Prioritaskan Angkut Sampah di TPS dan Jalan, Warga Diminta Kelola Sampah Sendiri
Menurut Donny, melihat dampak dari penumpukan sampah di TPS, pihak Kodim 0618 bersama jajaran unsur kewilayahan menargetkan penanganan sampah di 2 sampai 3 TPS setiap harinya.
“Dalam setiap kegiatan, kami melibatkan berbagai unsur. Camat, Lurah, semuanya hadir. Kami juga mengundang DLH, Diskar PB, Limas, Babinsa Babinkamtibmas, semua kami libatkan,” terangnya.
Donny mengatakan pengolahan sampah mandiri sudah menjadi kewajiban bagi seluruh elemen masyarkat di Kota Bandung. Menurutnya, kunci penanganan darurat sampah di Kota Bandung adalah sejak di hulu.
“Program Kang Pisman sudah menjadi kewajiban. Kita pisahkan sampah organik, anorganik, residu. Kreativitas seperti mesin pemisahan atau pengolahan sampah, ini sangat diperlukan,” ajaknya.
Sumedang Masuk Tiga Besar Pesantren Award 2025, Bupati Paparkan Dukungan Pemkab untuk Pesantren |
![]() |
---|
Diskon PBB 75 Persen dari Pemkab Sumedang untuk Investor Agribisnis |
![]() |
---|
Pemkab Sumedang Punya Proyek Pertanian Organik Senilai Rp 139 Miliar, Investor Diajak Masuk |
![]() |
---|
Sinergi Kemenkum Jabar dan Pemkab Sumedang, Samakan Konsepsi Regulasi Tanah |
![]() |
---|
Pemkab-Polres Sumedang Kerja Sama Sediakan 1.600 Loker |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.