Tempat Wisata di Majalengka

TERKUAK, Asal-Usul Nama Objek Wisata Terasering Panyaweuyan Majalengka, Dulu Tempat Menjaring Burung

Rupanya nama objek wisata yang berada di Desa Sukasari Kidul, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, itu berasal dari kata saweuy.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Hermawan Aksan
ahmad imam baehaqi/tribun jabar
Kondisi terkini objek wisata Terasering Panyaweuyan di Desa Sukasari Kidul, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (4/11/2023). 

Laporan Wartawan Trinuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Terasering Panyaweuyan merupakan objek wisata di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang menyajikan pemandangan hamparan hijau areal persawahan.

Objek wisata yang berada di kawasan perbukitan tersebut bahkan menjadi salah satu spot terbaik untuk menikmati matahari terbit dan terbenam di Majalengka.

Akan tetapi, di balik keindahan pemandangan alamnya, rupanya nama objek wisata yang berada di Desa Sukasari Kidul, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, itu berasal dari kata saweuy.

Dalam bahasa Sunda, saweuy berarti jaring.

Baca juga: Gara-gara Kemarau Panjang, Momen Terbaik Berkunjung ke Terasering Panyaweuyan Majalengka Berubah

Seorang pengelola objek wisata Terasering Panyaweuyan, Mulyadi (45), mengatakan, asal-usul kata saweuy merujuk pada salah satu bukit di kawasan objek wisata itu yang dijadikan lokasi menjaring burung.

"Panyaweuyan itu singkatnya berarti penjaringan karena salah satu bukit di sini merupakan tempat menjaring burung pada era 80-an," ujar Mulyadi saat ditemui di Terasering Panyaweuyan, Sabtu (4/11/2023).

Ia mengatakan, di kawasan Panyaweuyan terdapat empat hingga lima bukit yang memiliki nama masing-masing, termasuk Bukit Panyaweuyan, yang puluhan tahun lalu menjadi lokasi untuk menjaring burung.

Ia mengakui, sebelumnya Bukit Panyaweuyan sempat dibuka untuk umum, tetapi sejak medio 2000-an diputuskan ditutup bagi para pengunjung.

Baca juga: Pengunjung Terasering Panyaweuyan Majalengka Menurun Drastis, Tiket Masuknya Kini Rp 12 Ribu/Orang

"Bukitnya curam sehingga membahayakan pengunjung. Atas pertimbangan keamanan akhirnya Bukit Panyaweuyan ditutup pada 2000-an," kata Mulyadi.

Nama-nama bukit yang berada di kawasan Terasering Panyaweuyan adalah Lawang Saketeng, Pencut Kitahi, Legok Jengkol, Legok Kondang, dan lain-lain.

Mulyadi menyampaikan, nama Panyaweuyan akhirnya diambil untuk objek wisata terasering tersebut karena dinilai telah dikenal masyarakat luas.

"Enggak ada kesepakatan atau apa, karena nama Panyaweuyan memang sudah populer di masyarakat, sehingga kami juga memakainya untuk objek wisata ini," ujar Mulyadi. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved