Guru di Cina yang Menghina Muridnya Yatim Piatu karena Nilainya Buruk Diminta Dipecat

Menteri pendidikan di Cina menyelidiki seorang guru yang mengejek murid yang berprestasi buruk sebagai "anak yatim piatu".

Penulis: Magang Tribunjabar | Editor: Hermawan Aksan
SCMP composite/Shutterstock/The Paper
Seorang guru di Cina dikritik habis-habisan di media sosial setelah ia bertanya kepada seorang muridnya yang berprestasi buruk apakah ia seorang "yatim piatu" pada Senin (23/10/2023). 

TRIBUNJABAR.ID - Menteri pendidikan di Cina  menyelidiki seorang guru yang mengejek murid yang berprestasi buruk sebagai "anak yatim piatu".

Tindakan yang memicu kemarahan di media sosial itu terjadi pada Senin (23/10/2023).

Kepala Dinas Pendidikan mengatakan guru tersebut telah "melakukan introspeksi" dan meminta maaf.

Pengamat online mengatakan hukuman itu tidak memadai dan menyerukan pemecatan.

Dilansir dari scmp.com sebuah foto dari anonim di internet mengklaim bahwa seorang guru membuat komentar menghina anak tersebut ketika memeriksa lembar jawaban para siswa.

Guru tersebut memposting foto tugas siswa yang penuh dengan kesalahan di grup WeChat di kelas.

Di samping nilai tersebut, sang guru berkata: "Ini adalah siswa dengan kinerja terburuk di kelas. Apakah kamu yatim piatu? Apakah tidak ada yang mengurusmu?"

Seorang perwakilan dari sekolah mengatakan kepada Zongheng News bahwa komentar guru tersebut bermasalah dan penyelidikan telah dilaksanakan 

Otoritas pendidikan setempat mengeluarkan pernyataan pada 25 Oktober yang mengonfirmasi kejadian tersebut.

Menurut keterangan, sekolah tersebut telah berkomunikasi dengan orang tua murid dan telah menegur guru tersebut secara serius.

Guru tersebut telah menjalani pemeriksaan diri, meminta maaf, dan orang tua serta siswa telah menyatakan pengertian mereka.

Saat ini, sekolah telah mengadakan sesi pendidikan etika guru di seluruh sekolah, menggarisbawahi standar yang ketat bagi para pendidikan.

Namun, banyak orang di dunia maya percaya bahwa hukuman tersebut terlalu ringan.

Ada yang beranggapan permintaan maaf saja tidak cukup setelah pelanggaran etika seperti itu.

Tindakan Ini seharusnya berujung pada pemecatan.

Netizen lain berpendapat bahwa kata-kata itu tidak langsung tapi pasti sangat menyakitkan bagi anak.

Kemudian netizen lain juga beranggapan bahwa selain ujian sertifikasi, guru juga harus lulus ujian karakter moral.

Kisah-kisah tentang guru yang mencaci maki murid atau orang tua mereka sering kali menghebohkan media sosial. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved