Berita Viral

Sosok FAA, Bocah Asal Bekasi Idap Kanker Tulang hingga Diamputasi, Diduga Korban Bullying di Sekolah

Sosok FAA (12) tengah menjadi sorotan khususnya di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, karena diduga menjadi korban bullying hingga kakinya diamputasi.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Kolase Tribunjakarta.com
Sosok FAA (12) tengah menjadi sorotan khususnya di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, karena diduga menjadi korban bullying hingga kakinya diamputasi. 

TRIBUNJABAR.ID - Sosok FAA (12) tengah menjadi sorotan khususnya di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, karena diduga menjadi korban bullying hingga kakinya diamputasi.

Berdasarkan keterangan ibunda FAA, Diana Novita (48), putranya itu sempat merasakan sakit di kakinya sehingga tidak mau sekolah.

Menurut Diana, anaknya itu sempat ketakutan ketika ditanya terkait penyebab kakinya bisa merasakan sakit.

Hingga akhirnya, FAA mengaku pada Diana bahwa kakinya diselengkat oleh salah satu temannya ketika di kantin.

Bahkan, teman-teman FAA saat itu tidak menolongnya tetapi mengolok-ngoloknya hingga ia harus merangkak menuju kelas.

Beberapa bulan setelahnya, FAA didiagnosa mengalami kanker tulang hingga kaki kirinya harus diamputasi.

Akhirnya, pihak keluarga pun melaporkan sekolah ke Polres Metro Bekasi atas dugaan bullying atau perundungan.

Lantas seperti apa sosok FAA?

Sosok FAA

FAA (12) siswa SD yang menjadi korban bullying atau perundungan terhadap lima teman sekelasnya di Tambun Selatan, Bekasi, kini harus amputasi kaki, Selasa (31/10/2023). Siswa di Bekasi Korban Bullying sampai diamputasi kerap diejek rekan sebaya mulai dari anak mamah hingga sok kegantengan.
FAA (12) siswa SD yang menjadi korban bullying atau perundungan terhadap lima teman sekelasnya di Tambun Selatan, Bekasi, kini harus amputasi kaki, Selasa (31/10/2023). Siswa di Bekasi Korban Bullying sampai diamputasi kerap diejek rekan sebaya mulai dari anak mamah hingga sok kegantengan. (kolase wartakota)

Baca juga: Viral Siswa di Bekasi Diduga Jadi Korban Bullying hingga Kaki Diamputasi, Wakasek: Mereka Bercanda

Ketika peristiwa itu terjadi, FAA merupakan siswa kelas VI SDN Jatimulya 09, Kabupaten Bekasi.

Namun kini, FAA telah duduk di bangku kelas VII SMP Negeri 4 Tambun Selatan.

Menurut Wakil Kepala SDN Jatimulya 09, FAA adalah anak yang cerdas dan berprestasi.

Hal itu juga diamini oleh ibunda FAA, Diana yang mengatakan anaknya kerap aktif apabila ada acara di sekolah.

Diana mengatakan, FAA pernah menjadi juara 2 DAI cilik dan ikut ajang Stand Up Comedy.

Tetapi, tidak semua siswa di sekolah menyukai FAA.

Menurut Diana, anaknya itu pernah bercerita bahwa ia sering mendapatkan olokan di sekolah.

FAA kerap diejek "sok kegantengan" oleh teman-temannya.

SDN Jatimulya 09 Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi TKP siswa diduga jadi korban bullying hingga diamputasi.
SDN Jatimulya 09 Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi TKP siswa diduga jadi korban bullying hingga diamputasi. (yusuf bachtiar/tribun jakarta)

Hal itu, kata Diana, karena anaknya kerap aktif di kelas sehingga teman-teman FAA berusaha menjatuhkan mentalnya.

Kronologi Kejadian Versi Keluarga Korban

Menurut Diana, kejadian berawal pada Februari 2023 ketika sang putra masih duduk di bangku kelas VI SDN Jatimulya 09, Kabupaten Bekasi.

Kala itu, FAA mengeluh kepada Diana bahwa kakinya sakit.

"Dia (FAA) tidak berbicara sama saya waktu itu, tiga hari kemudian mau sekolah kakinya sakit akhirnya saya paksa untuk bicara," kata Diana pada Selasa (31/10/2023), dikutip dari TribunJakarta.

Melihat sang putra kesakitan, Diana pun membujuk FAA untuk menceritakan hal yang membuat kakinya merasa sakit.

Baca juga: Kisah Pilu Bocah di Bekasi, Kaki Diamputasi Gara-gara Ditekel Teman, Sekolah Bilang Cuma Bercanda

Terlebih, Diana tidak pernah mendengar FAA mengeluh tentang sakit apapun.

Semakin dibujuk, FAA pun semakin seperti orang ketakutan.

"Saya bangunkan untuk sekolah ribut kakinya sakit nah jadi saya bicaralah tadinya dia enggak mau ngomong," ungkap Diana.

FAA meminta Diana tidak memarahinya ketika menceritakan penyebab kakinya kesakitan.

"Dia bilang 'Mamah janji dulu ya jangan marah, mamah janji ya,' seperti kaya orang ketakutan aja," jelasnya.

FAA pun bercerita kepada Dian bahwa pengalaman tidak menyenangkan menimpanya ketika berada di kantin sekolah bersama lima temannya.

Kala itu, ada salah satu teman FAA yang menyelengkat kaki korban hingga terjatuh.

Bukannya menolong, teman-teman FAA saat itu justru mengolok-ngolok dan menertawakan korban sambil meninggalkannya.

Bukan hanya itu, FAA juga diduga diancam untuk tidak bercerita kepada orang tua dan gurunya.

"Ketika jatuh mulai dibully, temannya bilang 'jangan nangis', apa 'enggak usah ngadu sama mamah', 'enggak usah ngadu sama guru' gitu, lalu ditinggalkan sendiri oleh lima temannya," terangnya.

Saat ditinggal sendiri, FAA sempat jalan merangkak sambil menahan sakit mencari es batu untuk meredakan nyeri.

Ketika kembali ke kelas, FAA justru kembali diperolok teman-temannya sambil memperagakan momen korban terjatuh.

Luka Bertambah Parah

Luka akibat benturan saat FAA terjatuh rupanya bertambah parah, siswa SD itu tak lagi mampu berjalan normal.

FAA terpaksa menghabiskan sisa masa belajarnya melalui pembelajaran jarak jauh, sampai ujian akhir dan dinyatakan lulus.

Kini FAA telah terdaftar sebagai siswa kelas 7 SMP Negeri 4 Tambun Selatan, tetapi kegiatan belajarnya terganggu karena kondisi kesehatannya yang kian menurun.

Diana menceritakan, FAA didiagnosa menderita kanker tulang hingga terpaksa dilakukan tindakan amputasi pada kaki kirinya di RS Kanker Dharmais Jakarta.

"Diagnosanya itu bulan Agustus (2023), awalnya itu berobat ke klinik terdekat, pengobatan cukup panjang yah sampai di titik diamputasi itu," jelas dia.

Saat ini, peristiwa perundungan itu telah dilaporkan ke Polres Metro Bekasi setelah tiga kali proses mediasi tidak membuahkan hasil.

"Hasilnya tidak sesuai harapan kami, akhirnya saya mengambil jalur hukum. Sudah saya laporkan ke Polres Metro Bekasi," kata Diana.

Diana berharap tak ada lagi korban bullying yang bernasib sama dengan FAA.

"Harapan saya tidak ada lagi korban bully, cukup di Fatir saja," ucap Diana.

Sekolah Anggap Bercanda

Terpisah, Wakil Kepala SDN Jatimulya 09, Sukaemah membantah adanya siswa yang menjadi korban perundungan hingga kakinya diamputasi.

"Kami tidak ada perundungan sama sekali dan prosesnya sudah ke hukum, jadi kami sedang menunggu proses hukum," kata Sukaemah, Selasa, dikutip dari TribunJakarta.

Menurut Sukaemah, siswa yang menyelengkat kaki FAA saat itu hanya bercanda.

"Mereka bercanda, bercanda, main terus jajan, jadi kalau untuk perundungan kayaknya terlalu jauh," terang dia.

Pihaknya sekolah, lanjut Sukaemah, tetap memenuhi hak belajar FAA sampai dia dinyatakan lulus sekolah dasar dan lanjut ke sekolah tingkat menengah.

"Ujian kami ke rumahnya, masuk SMP juga lewat kita jadi semua kita fasilitasi, sampai dia masuk SMP 4 kita dampingi," terangnya.

Kendati demikian, pihak sekolah tetap menghormati proses hukum yang telah dilayangkan orang tua FAA ke Polres Metro Bekasi terkait dugaan bullying.

"Sudah masuk ke kepolisian, mungkin nanti diproses hukum ya nanti di kepolisian," jelas dia.

(Tribunjabar.id/Rheina Sukmawati) (Tribunjakarta.com/Siti Nawiroh/Yusuf Bachtiar/Rr Dewi Kartika H)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved