Kawasan Taman di Sukabumi Jadi Sarang Vandalisme, Pelaku Kucing-kucingan dengan Petugas Jaga

Sejumlah taman di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi sarang vandalisme.

Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/M RIZAL JALALUDIN
Vandalisme di Taman Bappeda, Komplel Perkantoran Jajaway, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membuat petugas kebersihan taman pusing dengan sering munculnya coretan di tembok meski telah dibersihkan, Selasa (31/10/2023). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Sejumlah taman di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi sarang vandalisme.

Pantauan Tribunjabar.id, salah satunya di Taman Bappeda, Jalan Kompleks Perkantoran Jajaway, Kecamatan Palabuhanratu.

Tembok taman dipenuhi tulisan vandalisme oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Petugas Kebersihan Disperkim Kabupaten Sukabumi, Heriyanto, mengatakan, vandalisme juga terjadi di Taman Alun-alun Palabuhanratu, Lapang Cangehgar, Taman Tenjo Resmi hingga Taman Gerbang Geopark di Bagbagan.

"Pertama yang di sana dekat sekolah itu di sekitar alun-alun itu, saya bikin laporan ke kantor Perkim dan juga ke sekolah terdekat itu, akhirnya gak lama, paling dua mingguan baru ada pengecetan dari sekolah itu ngasih cat," ujarnya kepada wartawan di Taman Bappeda, Selasa (31/10/2023).

Heriyanto pun mengaku pusing dengan vandalisme yang terjadi, karena sudah sering dilakukan pengecetan ulang, namun vandalisme terus ada.

Baca juga: Bebersih Bandung Sambut HJKB, Ribuan Warga Turun ke Jalan, Ema Kecewa Aksi Vandalisme

"Yang ini (di Taman Bappeda) baru lagi, ada lagi, sudah pusing mau bagaimana lagi, sudah dilaporkan juga, sudah seminggu ini, saya baru ngasih laporan," jelasnya.

Menurutnya, pelaku vandalisme diduga dilakukan anak sekolah yang kucing-kucingan dengan petugas penjaga taman.

Karena taman yang ada dijaga oleh petugas Jaga Taman (Jatam) dengan sistem shift dari pagi sampai malam.

"Pengawasan ada jaga taman, tapi mungkin saat lengah saja, belum efisien mungkin karena dilakukan shift, ini diduga oleh anak sekolah kayaknya. Sepertinya ini akan dilakukan pengecatan ulang dari Dinas Perkim, kalau ada perbaikan biasanya sekalian sama perbaikan," ucap Heriyanto. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved