Pemkot Bandung Luncurkan Pelayanan Online Bernama Yes Jitu dan Ini Kegunaannya

Pelayanan online kesejahteraan sosial satu pintu, Yes Jitu. Yes Jitu telah diluncurkan dan ini kegunannya.

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Januar Pribadi Hamel
TRIBUNJABAR/NANDRI PRILATAMA
Dinas Sosial luncurkan pelayanan online kesejahteraan sosial satu pintu, Yes Jitu untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem, Rabu (18/10/2023) di Hotel Savoy Homann. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Soni Bakhtiyar mencatat ada 330 ribu kepala keluarga (KK) di Bandung masuk dalam kriteria pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) mengacu pada pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE) sekitar 87 ribu yang di antaranya masuk dalam kategori miskin ekstrem.

Dia mengatakan, para pekerja sosial harus menganalisis dan mencari bentuk intervensi yang tepat sesuai permasalahan. Sehingga, pemkot Bandung akan mengambil bentuk intervensi yang tepat untuk menanggulangi masalah warga.

"Kami akhirnya luncurkan pelayanan online kesejahteraan sosial satu pintu, Yes Jitu. Yes Jitu tak hanya memuat data PPKS termasuk miskin ekstrem, tapi pelayanan rehabilitasi, jaminan perlindungan dan pemberdayaan sosial pun ada di sana.

"Pelayanan itu berisi program-program intervensi dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Bandung maupun instansi eksternal," katanya di Hotel Savoy Homann, Rabu (18/10/2023).

Selain itu, tertera pula seluruh potensi sumber (anggaran program intervensi), seperti APBD kota Bandung, Jawa Barat, APBN, yayasan, organisasi filantropi. Mereka mengintegrasikan berbagai aspek dalam pelayanan tersebut.

Dalam hal pendataan PPKS, Soni menyebut, berlaku pembaruan rutin setiap bulannya dan melaporkan hasilnya setiap pembaruan kepada Kementerian Sosial.

"Warga dapat mengakses data maupun program yang terintegrasi dalam pelayanan tersebut," katanya.

Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, Yes Jitu merupakan upaya memudahkan akses bagi warga Kota Bandung dalam menjangkau program-program Pemkot Bandung.

Dia memastikan data yang terdapat dalam Yes Jitu sinkron dengan DTKS Kemensos.

"Dalam hal data, Yes Jitu bagian dari DTKS," ucap Bambang.

Pihaknya pun mengakui, kekuatan APBD untuk mengentaskan 4,25 persen warga kategori miskin di Kota Bandung masih belum mencukupi. Bambang berharap, Yes Jitu betul-betul efektif, paling tidak menekan angka kemiskinan ekstrem.

"Target Dinsos, menurunkan angka kemiskinan menjadi 3,14 persen pada 2023. Menurun satu persen saja, itu sudah banyak. Ketika permasalahannya diketahui dan bentuk intervensinya tepat, kami yakin angka kemiskinan bisa ditekan," ujar Bambang.(*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved