Kecuali Kabupaten Cirebon, Penyaluran Bantuan Beras Sudah 100 Persen, Bulog Ungkap Alasannya
Rizki menyebutkan di wilayah kerja Bulog Cirebon, hampir seluruh penerima bantuan telah mendapatkan bantuan beras.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Penyaluran bantuan beras Bulog Cirebon di tahap kedua bulan Oktober 2023 dipastikan sudah mencapai 100 persen.
Hanya daerah Kabupaten Cirebon yang salurannya tertunda.
Wakil Kepala Bulog Kantor Cabang Cirebon, Rizki Abdullah, mengatakan penundaan jadwal penyaluran di Kabupaten Cirebon disebabkan daerah itu sedang menyelenggarakan pemilihan kepala desa (pilkades) atau pemilihan Kuwu (pilwu) serentak.
Saat ini pilkades sedang dalam tahap masa kampanye.
Adapun, jumlah beras yang belum didistribusikan di Kabupaten Cirebon sebanyak 44 ton.
"Pemerintah setempat meminta penundaan jadwal penyaluran karena terkait pilkades, jadi minta di-hold dulu. Nanti disepakati lagi kapan disalurkan," ujar Rizki, Senin (16/10/2023).
Sementara, untuk di daerah lainnya, kata dia, penyalurannya sudah mencapai 100 persen.
Sehingga bantuan tersebut diklaim dapat membantu masyarakat mencukupi kebutuhan pangan di tengah tingginya harga beras.
"Untuk Kota Cirebon, Majalengka, dan Kuningan sudah 100 persen tersalur," ucapnya.
Rizki menyebutkan di wilayah kerja Bulog Cirebon yang mencakup daerah Kota dan Kabupaten Cirebon, Kuningan serta Majalengka, hampir seluruh penerima bantuan telah mendapatkan bantuan beras.
Berdasarkan data terbaru, total bantuan beras yang sudah disalurkan Bulog Cirebon untuk tahap kedua, yaitu sebanyak 5.678 ton beras.
"Penyaluran itu untuk tahap kedua bulan Oktober," jelas dia.
Rizki menjelaskan Bulog Cirebon berpartisipasi dalam gerakan pangan murah di Kota Cirebon dengan menyediakan beras medium SPHP sebanyak 10 ton untuk dibeli masyarakat.
Untuk harga beras itu dijual Rp 52 ribu dalam ukuran 5 kilogram atau kalau per kilogram dihargai Rp 10.400.
"Beras kami hari ini bawa 10 ton, minyak juga sekitar 2 kuintal dan gula 2 kuintal," katanya.
Dengan adanya gerakan pangan murah, Rizki menilai masyarakat Kota Cirebon memiliki opsi untuk membeli beras dengan harga terjangkau.
"Mudah-mudahan bisa meringankan masyarakat untuk harga beras jadi ada pilihan, di tengah harga sekarang masih tinggi. Ini juga sebagai bentuk pengendalian inflasi," ujarnya. (*)
ITB Tanam Pohon Beringin Bersejarah Berusia 106 Tahun di Kampus Cirebon, Pengingat Kebersamaan |
![]() |
---|
Stok Berlimpah Tapi Harga Tak Turun, Kenapa Operasi Pasar Beras Pemerintah Kurang Efektif? |
![]() |
---|
Stok Beras Priangan Timur Aman Hingga Februari 2026, Serapan Gabah Petani Jadi Penopang |
![]() |
---|
Pecinta Liverpool, Bigreds Cirebon Gelar Nobar Derby Merseyside, Angkat Suasana Persaudaraan |
![]() |
---|
Kecelakaan KA Mataram vs Truk di Indramayu, Belasan Kereta di Cirebon Ikut Alami Keterlambatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.