Pj Bupati Herman Datangi RSUD Sumedang Buntut Mamay dan Bayinya Meninggal, Minta RS Lakukan Ini
Herman mengatakan, harapan masyarakat terhadap pelayanan prima yang semakin baik, cepat, dan murah
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang, Senin (9/10/2023).
Kedatangan Herman untuk mengecek bagaimana pelayanan yang diberikan petugas medis di rumah sakit pelat merah itu.
Pengeceekan ini sebagai tindak lanjut dari kasus meninggalnya Mamay Maida (27) dan bayinya, saat menjalani persalinan pada Minggu (1/10/2023).
Mamay meninggal dunia diduga karena kelalaian tim medis. Kelalaian itu telah diakui oleh dokter yang bersangkutan. Dokter juga telah meminta maaf kepada keluarga almarhumah.
Baca juga: Penjelasan IDI Jabar soal Permintaan Caesar pada Mamay Sebelum Meninggal
Herman mengatakan, harapan masyarakat terhadap pelayanan prima yang semakin baik, cepat, dan murah adalah suatu keniscayaan yang dilakukan institusi kesehatan terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
"Tingkatkan lagi pelayanan kesehatannya, harus someah dalam arti yang sesungguhnya, jadi bukan hanya basa-basi, itu artinya hatinya harus hadir," ujar Herman.
Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu dipedomani jajaran RSUD Sumedang sebagai titik balik upaya perbaikan dalam meningkatan pelayanan masyarakat.
"Ambil spirit dari filosofi Insun Medal Insun Madangan (atau Sumedang) dalam melayani masyarakat,"
"Lahir untuk menerangi, itu spirit pelayanan yang paling tinggi. Jika diterapkan tidak ada layanan yang mengecewakan," katanya.
Hospitalitas petugas RSUD Sumedang banyak dikeluhkan. Hospitalitas berkutat sekitar yaitu keramahan, kecepatan, dan kecermatan dalam memberikan pelayanan.
Herman menegaskan, keramahan juga harus ditingkatkan.
"Saya minta hospitality di rumah sakit mulai dari OB sampai direktur harus meningkat, alias keramahan kecepatan kecermatan dalam memberikan pelayanan," katanya.
Menurutnya, semua itu diatur dalam SOP. Ia meminta kepada direktur untuk menjadikan titik balik melakukan perbaikan dengan review dan dikalibrasi kembali.
"Yang sudah bagus dipertahankan, ada kekurangan diperbaiki sehingga SOP rumah sakit itu lengkap tapi simpel. Pok, pek, prak dilaksanakan," katanya.
Baca juga: Kasus Mamay dan Jabang Bayinya Meninggal saat Persalinan, IDI Jabar Yakin Nakes Punya Itikad Baik
SOP bukan hanya administrasi atau tertulis saja. SOP jadi pedoman untuk dieksekusi dan dimplementasikan.
"Dengan tiga hal itu, insyaallah ini menjadi titik balik perbaikan di RSUD Sumedang sehingga menjadi rumah sakit terbaik di Jawa Barat bahkan tingkat nasional menjadi RSUD yang Green dan Smart Hospital rumah sakit yang hijau dan cerdas tentu orientasinya untuk rakyat," katanya.
Finalis Duta GenRe Jabar 2025 Kunjungi Gedung Sate, Dapat Arahan dari Sekda |
![]() |
---|
KLB Keracunan MBG Bandung Barat: Pemprov Jabar Fokus Keselamatan Siswa dan Evaluasi Program |
![]() |
---|
Dua Kali Keracunan Massal gara-gara MBG di Bandung Barat, Korbannya Lebih dari 1000 Siswa |
![]() |
---|
Jenguk Siswa Keracunan MBG di Bandung Barat, Sekda Jabar: Kalau Belum Stabil, Disiapkan Rumah Sakit |
![]() |
---|
Purwakarta Usung Program 'Satu Desa Satu Sarjana' Lawan Kemiskinan, Sekda Jabar Terkejut karena Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.