Krisis Palestina vs Israel

MUI Tegaskan Dukungan pada Serangan Hamas ke Israel

Amerika Serikat dan NATO, ujarnya, seharusya tidak ikut memutarbalikkan fakta dengan menyatakan Hamas sebagai teroris. 

Editor: Ravianto
Kompas.com/Fitria Chusna Farisa
KETUA MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan konflik Hamas versus Israel yang kembali pecah sejatinya adalah reaksi terhadap tindakan sewenang-wenang otoritas Israel terhadap bangsa Palestina. 

TRIBUNJABAR.ID, GAZA - KETUA MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan konflik Hamas versus Israel yang kembali pecah sejatinya adalah reaksi terhadap tindakan sewenang-wenang otoritas Israel terhadap bangsa Palestina.

Aksi kesewenang-wenangan Israel, kata Sudarnoto, mulai dari membelah al-Aqsho dan berbagai aksi provokatif kelompok Yahudi ekstrem melakukan ibadah di arena Al-Aqsa.

"Ditambah dengan berbagai fakta pengkhianatan terhadap berbagai perjanjian yang dilakukan oleh otoritas Israel, menggambarkan bahwa Israel memang harus membayar mahal," ujar Sudarnoto.

"Serangan terbesar Hamas ini menjadi alat bayar Israel dan Israel tentu saja harus menanggung sendiri."

'Bisa jadi, Israel akan menanggung beban yang lebih berat jika respons Israel dan negara-negara pendukung seperti Amerika dan NATO kontra produktif," tambah Sudarnoto.

Ia mengatakan balasan atas serangan yang diberikan oleh Israel bisa jadi justru akan menjadi momentum rakyat dan bangsa Palestina untuk meraih kemerdekaan.

Menurut Sudarnoto, perang ini seharusnya menjadi momentum bersatunya faksi-faksi di Palestina.

"Peristiwa ini juga seharusnya menjadi momentum bagi seluruh faksi Palestina, Fatah, Hamas dan lain-lainnya untuk bersatu padu mengkonsolidasi diri memperkuat upaya kemerdekaan bangsa Palestina," tutur Sudarnoto.

“Saya berharap betul, setiap momentum untuk kedaulatan dan kemerdekaan Palestina bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh setiap faksi Palestina. Dengan cara ini, maka Israel akan semakin kehabisan waktu dan kekuatannya," tambah Sudarnoto.

Amerika Serikat dan NATO, ujarnya, seharusya tidak ikut memutarbalikkan fakta dengan menyatakan Hamas sebagai teroris. 

"Balasan Israel yang membabi buta penuh dengan kemarahan, telah mengakibatkan kerusakan Rumah Sakit Indonesia di Gaza."

"Saya sangat menyesalkan apa yang dilakukan oleh Israel dan Israel harus bertanggung jawab. Israel benar-benar sudah hilang rasa respek kepada bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh Indonesia melalui MER-C," ujarnya.

Dukung Palestina

Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menyatakan bahwa rakyat dan negara Indonesia berdiri tegak mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk mewujudkan kemerdekaan dari Israel.

"Amanat Konstitusi UUD 1945 menyatakan dengan tegas bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan dan Indonesia punya hutang sejarah sejak Konferensi Asia Afrika 1955 untuk membebaskan bangsa Palestina dari penjajahan Israel," kata Jazuli dalam keterangan tertulis, Minggu (8/10).

Jazuli menuturkan perlawanan pejuang Palestina adalah upaya membela diri atas agresi Israel yang telah berlangsung puluhan tahun.

Atas realitas tersebut, kata Jazuli,  Fraksi PKS dan bangsa Indonesia mendukung penuh setiap perjuangan dan perlawanan untuk membebaskan tanah Palestina.

"Memerdekakan bangsa Palestina, membebaskan Alquds Assharif dan Masjidil Aqsa yang mulia," kata Jazuli.

Oleh karena itu, Wakil Presiden Forum Parlemen Muslim Dunia (IIFP) ini mengutuk deklarasi perang Israel yang akan menghancurkan serta memakan korban lebih besar bagi rakyat Palestina.

"Indonesia tegas membela keselamatan rakyat Palestina yang selama ini sudah hidup dalam tekanan Israel berpuluh tahun. Jika harus menerima agresi militer besar-besar Israel ini akan menjadi tragedi kemanusiaan yang memilukan dunia," kata Jazuli Juwaini.

Fraksi PKS meminta organisasi internasional seperti PBB dan OKI serta negara-negara berpengaruh segera mengambil langkah dan tindakan tegas untuk menghentikan agresi Israel sekaligus melindungi rakyat Palestina.

"Badan-Badan PBB seperti Dewan Keamanan harus segera bersidang dan mengambil resolusi yang lebih tegas agar Israel mendapat sanksi yang setimpal atas agresi yang dilakukan. Di sisi lain pasukan keamanan PBB dan badan pengungsi dan hak asasi (UNHCR) harus ditempatkan dan bertanggung jawab penuh untuk melindungi rakyat Palestina," ujar Jazuli. (tribun tetwork/fah/rin/wah/wly)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved