Mengenal Sosok Nurdini, Kesuksesan Dibalik Dama Kara, Batik yang Digandrugi Generasi Masa Kini
Nurdini Prihastiti sosok dibalik kesukesan batik Dama Kara yang sedang digemari anak muda
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sempat mengalami kerugian besar karena musibah dalam membangun usaha, Nurdini Prihastiti berani untuk mulai kembali dan mengubah konsep usahanya.
Perempuan yang akrab disapa Dini ini adalah sosok dibalik kesukesan batik Dama Kara yang kini sedang ramai disukai oleh generasi masa kini.
Sebelum membangun usaha Dama Kara yang ramai dan sering ditemui di berbagai event fesyen, ternyata terdapat kisah yang menjadi titik balik dalam kehidupannya.
Dini mengatakan sebelumnya ia memiliki bisnis konveksi Indogarment dan mengalami kerugian besar.
Baca juga: Produk Batik Tetap Trend di 2022, Awal Tahun Dama Kara Usung Motif Kawung
"Saat itu saya mengirim barang menggunakan kapal menuju Kalimantan, dan di perjalanan truknya terbakar. Dari kejadian itu langsung terbesit ternyata hidup ini sementara dan semua yang kita miliki adalah titipan," kata Dini saat ditemui di Pullman Grand Central, Jalan Diponegoro, beberapa waktu lalu.
Setelah kejadian tersebut, Dini pun memulai kembali untuk membangun usaha dengan nama Dama Kara yang memiliki makna kebaikan yang bisa terus bermanfaat untuk banyak orang.
Dini menjelaskan, Dama itu artinya kebaikan, sedangkan Kara adalah filosofi dari kelapa dimana mulai dari daun, batang, akar, airnya juga menjadi kebaikan yang bisa bermanfaat untuk banyak orang.
"Sejak kejadian itu, saya jadi terpikir untuk membuat bisnis yang bisa bermanfaat untuk orang lain karena saya punya penjahit, mesin jahit, dan punya tim yang sudah tahu cara membuat baju itu seperti apa," kata Dini.
Sejak awal membuat Dama Kara, Dini menuturkan ia ingin merubah stigma jika pakaian batik itu hanya bisa digunakan pada acara-acara formal dan tertentu.
Dini justru ingin membuat pakaian batik ini bisa digunakan di berbagai momen dan memiliki tampilan lebih simple tanpa menghilangkan makna batik itu sendiri.
Baca juga: Mengintip Kain Batik termahal di Sentra Batik di Cirebon, Proses Buatnya Butuh Waktu 3 Bulan
Batik Dama Kara yang hadir di pasaran memang memiliki motif yang berbeda pada batik yang biasanya ditemui.
Ia mengatakan selama ini, ia menggyunakan batik nusantara yang memiliiki makna yang ejalan.
"Inspirasi di motif Dama Kara itu bercerita tentang mencintai diri sendiri, menerima diri dan mengembangkan diri lebih baik lagi. Jadi motif batik Nusantara ini punya makna sejalan dengan hal tersebut, dan kita ada tagline Untukmu yang Istimewa supaya setiap orang tahu bahwa kita ini istimewa," ucapnya.
Memiliki motif dan bahan yang berbeda pada batik umumnya, diakui Dini tidak pernah ada yang komplain akan motif dari Dama Kara.
Ia pun menjelaskan jika proses pengerjaan batik ini dilakukan secara tradisional yaitu menggunakan cap dan malam.
DAM Raih Prestasi di KLHN 2025, Wujud Konsistensi Layanan Terbaik Honda |
![]() |
---|
IATL ITB Membangun Kelembagaan Lokal untuk Atasi Persoalan Sampah di Kota Bandung |
![]() |
---|
Polban Gelar Wisuda, Lulusan Diminta Jadi Pelopor dan Inovator |
![]() |
---|
Anggota DPRD Jabar M Lillah Sahrul Mubarok Apresiasi Pemprov Siapkan Program Beasiswa Santri |
![]() |
---|
Anggota DPRD Jabar Lillah Sahrul Mubarok: Teknis Program Beasiswa Santri Diserahkan ke Kemenag |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.