KPAID Catat Ada 7 Kasus Bullying di Cirebon sejak Awal 2023, Kebanyakan Terjadi di SD dan SMP
mayoritas kasus perundungan anak terjadi di lingkungan sekolah, terutama di tingkat SD dan SMP
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Cirebon mencatat, terdapat 7 kasus bullying atau perundungan anak di di Kabupaten Cirebon di tahun 2023 yang mengadu ke lembaganya.
Ketua KPAID Kabupaten Cirebon, Fifi Sofiyah mengatakan, meski tercatat ada 7 kasus bullying, jumlahnya terbilang cukup sedikit dibanding di daerah lain.
Kasus-kasus yang ditangani juga segera cepat diselesaikan, tanpa ada yang sampai dibawa ke ranah hukum.
"Kalau kasus bully di Kabupaten Cirebon yang mengadu ke KPAID itu dari bulan Januari-September itu ada, tapi tidak begitu banyak, yaitu jumlahnya 7 kasus."
"Kasus-kasus ini memang tidak sampai viral begitu."
Baca juga: Terjadi Penikaman oleh Anak Korban Bullying di Baleendah, Begini Rencana Bupati Bandung
"Kasus yang kami tangani saat ini, lebih kepada bullying yang masih bersifat mengejek atau belum menyentuh fisik," ujar Fifi saat diwawancarai media, Jumat (6/10/2023).
Ia menyebut, mayoritas kasus perundungan anak terjadi di lingkungan sekolah.
Terutama di tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
Fifi mencontohkan, kasus yang segera cepat ditangani, yakni adanya perlakuan fisik sampai terluka di salah satu sekolah kepada teman lainnya.
Di mana, awalnya korban mengusili pelaku, sehingga pelaku merasa risi dan akhirnya dipegang bahunya lalu lari dan terpeleset.
"Akhirnya dengan permintaan maaf dari pelaku, kasus ini selesai dan pihak sekolahan juga menyatakan akan lebih intens mengawasi selama ada di sekolah," ucapnya.
Kasus lainnya terjadi, di mana seorang guru melakukan tindakan merampas HP yang berdampak kepada si anak tidak mau masuk sekolah, alasannya takut.
Anak ini merasa cara menegur gurunya tidak bisa diterima.
Baca juga: Lagi, Video Aksi Bullying Viral, Siswa SMP di Sragen Jadi Korban Perundungan di Jembatan Perbatasan
"Setelah kami mendatangi pihak sekolah dan guru meminta maaf serta orangtua anak ini menerima permintaan maaf, akhirnya anak ini mau lagi bersekolah," jelas dia.
Untuk mencegah adanya kasus bullying yang makin masif, pihaknya pun melakukan berbagai upaya.
Sosialisasi ke sekolah-sekolah menjadi upaya yang terus dilakukan KPAID Kabupaten Cirebon.
"Kami terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah."
"Kami memberikan edukasi tentang perundungan bully terhadap siswa dan dampak dari bully itu apa saja, apa yang harus dilakukan ketika menjadi korban bullying," katanya.
Dari upaya sosialisasi itu, Fifi mengaku, pihaknya juga mengimbau kepada pihak sekolah agar lebih intens lagi komunikasi dengan siswanya.
Menurutnya, guru itu harus memahami karakter dari anak-anaknya, apalagi ada perubahan anak dari yang tadinya ceria menjadi murung terus gak mau masuk sekolah dalam beberapa hari.
"Kami juga mengimbau agar pihak sekolah terus berkomunikasi intens juga dengan orangtua siswa."
"Kenapa demikian? Agar terjalin penuh rasa tanggung jawab yang dilakukan pihak sekolah dan orangtua."
Baca juga: Cegah Bullying, Disdikpora Pangandaran Intensifkan Komunikasi dengan Sekolah
"Komunikasi intens bisa dilakukan dengan adanya suatu forum (grup WhatsApp) agar semua aktivitas siswa bisa dilaporkan guru ke forum tersebut maupun sebaliknya, jika orangtua memiliki kendala juga bisa dilaporkan," ujar Fifi.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID)
Kabupaten Cirebon
bullying
perundungan
Fifi Sofiyah
kekerasan
Perbaikan Telan Rp 229 Juta, Lapangan Desa Bungko Cirebon hanya Diurug Tanah Empang dan Becek |
![]() |
---|
Guru yang Lecehkan Murid di Cirebon Dikabarkan Ditangkap, Polisi Buka Suara: Masih Pemeriksaan Saksi |
![]() |
---|
4 Tenaga Pendamping Desa di Cirebon Jadi Tersangka Kasus Korupsi Pajak, Rugikan Negara Rp 2,9 M |
![]() |
---|
PLN Kawal Pelatihan Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender di Proyek PLTA Upper Cisokan |
![]() |
---|
Dosen UNISA Bandung Cetak Duta Empati untuk Lawan Bullying di Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.