KPAID Catat Ada 7 Kasus Bullying di Cirebon sejak Awal 2023, Kebanyakan Terjadi di SD dan SMP

mayoritas kasus perundungan anak terjadi di lingkungan sekolah, terutama di tingkat SD dan SMP

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Istimewa
ILUSTRASI BULLYING 

Untuk mencegah adanya kasus bullying yang makin masif, pihaknya pun melakukan berbagai upaya.

Sosialisasi ke sekolah-sekolah menjadi upaya yang terus dilakukan KPAID Kabupaten Cirebon.

"Kami terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah."

"Kami memberikan edukasi tentang perundungan bully terhadap siswa dan dampak dari bully itu apa saja, apa yang harus dilakukan ketika menjadi korban bullying," katanya.

Dari upaya sosialisasi itu, Fifi mengaku, pihaknya juga mengimbau kepada pihak sekolah agar lebih intens lagi komunikasi dengan siswanya.

Menurutnya, guru itu harus memahami karakter dari anak-anaknya, apalagi ada perubahan anak dari yang tadinya ceria menjadi murung terus gak mau masuk sekolah dalam beberapa hari.

"Kami juga mengimbau agar pihak sekolah terus berkomunikasi intens juga dengan orangtua siswa."

"Kenapa demikian? Agar terjalin penuh rasa tanggung jawab yang dilakukan pihak sekolah dan orangtua."

Baca juga: Cegah Bullying, Disdikpora Pangandaran Intensifkan Komunikasi dengan Sekolah

"Komunikasi intens bisa dilakukan dengan adanya suatu forum (grup WhatsApp) agar semua aktivitas siswa bisa dilaporkan guru ke forum tersebut maupun sebaliknya, jika orangtua memiliki kendala juga bisa dilaporkan," ujar Fifi.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved