Empat Warga Garut Meninggal di Hutan

BREAKING NEWS: 4 Warga Garut Meninggal saat Berburu di Hutan Lindung, Diduga Tertimpa Pohon

Empat orang warga Garut ditemukan meninggal dunia di kawasan hutan lindung Gunung Cikolak, Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Hermawan Aksan
Dok Polres Garut
Polisi menunjuk lokasi empat orang warga Garut meninggal dunia tertimpa pohon saat berburu di hutan lindung Gunung Cikolak, Blok Cikolak RPH Cihurip, Kecamatan Cisompet, Rabu (4/10/2023). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Empat orang warga Garut ditemukan meninggal dunia di kawasan hutan lindung Gunung Cikolak, Kecamatan Peundeuy, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Peristiwa meninggalnya kelompok pemburu tersebut diketahui terjadi pada Rabu (4/10/2023) malam.

Kapolsek Singajaya, Polres Garut, Iptu Anas Nasrudin, mengatakan, setelah pihaknya menerima laporan tersebut, sejumlah anggota TNI-Polri diterjunkan ke lokasi kejadian.

"Setibanya di lokasi Polsek Singajaya menemukan empat korban meninggal dunia dengan kondisi tertimpa pohon besar dan satu orang korban mengalami luka berat," ujarnya dalam keterangan resmi kepada Tribunjabar.id, Jumat (6/10/2023).

Ia menuturkan, keempat korban saat itu langsung diidentifikasi, lalu dievakuasi petugas, kemudian satu korban yang mengalami luka dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat perawatan intensif.

Satu korban selamat tersebut menurutnya mengalami luka cukup serius, yakni mengalami patah tulang rusuk kanan.

"Korban juga mengalami robekan di bagian paha kiri," ucapnya.

Iptu Anas menjelaskan, menurut hasil pemeriksaan sementara, kelima korban diduga tertimpa pohon yang sudah lapuk saat tengah beristirahat di hutan tersebut.

Mereka juga diketahui telah berada di hutan lindung tersebut selama tiga malam.

"Tujuan mereka adalah berburu burung. Selama tiga hari mereka bermukim di sekitaran hutan untuk melakukan kegiatannya," ungkapnya.

Keempat korban yang meninggal dunia saat ini telah dijemput oleh keluarganya masing-masing dari Puskesmas Peundeuy.

Iptu Anas mengatakan, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dengan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.

"Pihak keluarga korban telah membuat surat pernyataan penolakan dilakukannya autopsi, mereka menerima kejadian tersebut sebagai musibah," tandasnya. (*)

#TribunBreakingNews

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved