Bandung Kembali Darurat Sampah, Warga Diimbau untuk Memilah Sampah

Kota Bandung saat ini masuk status darurat sampah untuk itu warga diimbau untuk memilah sampah dari rumah

Penulis: Tiah SM | Editor: Siti Fatimah
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Warga menukar sampah rumah tangga yang memiliki nilai daur ulang dengan voucher di Bank Sampah Iduk Kota Bandung pada gelaran Bazar Bayar Pakai Sampah di area parkir Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/9/2023). 

Dari pantauan Humas Kota Bandung, dua lokasi tadi memang menerapkan pengolahan sampah secara mandiri.

Misalnya di Paris Van Java, sampah organik diolah dengan media maggot dan lalat Black Soldier Fly (BSF). Sedangkan di Hotel Grand Tjokro, selain menerapkan media maggot untuk mengolah sampah organik.

Pihak hotel juga mengolah sampah organik berupa daun dengan media kompos.

Untuk sampah anorganik, pengelola mal dan hotel ini menjualnya ke pengepul, sehingga berdampak ekonomi.

“Tolak ukurnya adalah, dulunya kami mendapat laporan, PVJ itu membayar sampah hingga Rp42 juta. Sekarang hanya tinggal Rp1,5 juta saja. Ini pengurangannya luar biasa, lebih dari 90 persen,” kata Ema.

Ia terus mendorong seluruh sektor di Kota Bandung, mulai dari perkantoran pemerintah, sekolah, perkantoran TNI/Polri, kampus, pusat perbelanjaan, perhotelan, dan rumah-rumah warga untuk menerapkan pengolahan sampah mandiri.

Melihat perkembangan yang ada, Ema mengaku optimis ke depannya Kota Bandung dapat terus menekan produksi sampah ke TPA, dan lebih jauh lagi menjadi kota yang bebas sampah.

“Strateginya sudah terlihat, tinggal nanti perkembangannya yang akan terus kita pantau. Ukuran keberhasilannya nanti kita lihat, kalau 135 TPS sudah tidak overload,” kata Ema.

“Kalau ada sampah residu, itu kami rasa sudah jauh menekan total 1.600 ton sampah yang kita produksi,” katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved