Suhu Majalengka Makin Panas, Warga Diminta Hati-hati Tak Main Api, Riskan Kebakaran

Dahan pohon dan rerumputan mengering, sehingga meningkatkan potensi kebakaran lahan serta hutan.

Istimewa
Kebakaran lahan di areal BIJB Kertajati, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jumat (29/9/2023).  

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - BMKG mencatat dalam sepekan terakhir rata-rata suhu maksimum pada siang hari di Kabupaten Majalengka menembus 37,9 derajat celcius.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Majalengka, Iskandar Hadi, mengimbau masyarakat tidak bermain api sembarangan, karena berpotensi memicu kebakaran lahan dan hutan.

Menurut dia, masa puncak kemarau seperti sekarang mengakibatkan dahan pohon dan rerumputan mengering, sehingga meningkatkan potensi kebakaran lahan serta hutan.

Pihaknya pun mewanti-wanti masyarakat untuk tidak membakar sampah maupun membuang puntung rokok sembarangan, karena dikhawatirkan menimbulkan kebakaran.

Baca juga: Penjabat Bupati Sumedang Minta Warga Hati-hati Nyalakan Api, Selama Kemarau Sudah 36 Kali Kebakaran

"Kami mengingatkan masyarakat untuk bijaksana menyikapi kondisi cuaca sekarang, dan tidak bermain api," ujar Iskandar Hadi saat ditemui di BPBD Majalengka, Jalan Gerakan Koperasi, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Rabu (3/10/2023).

Terlebih, letak geografis Kabupaten Majalengka yang kecepatan anginnya relatif lebih kencang, sehingga berpotensi menbuat kobaran api cepat membesar, dan menyebar ke berbagai arah.

Ia mengatakan, peristiwa kebakaran lahan di areal BIJB Kertajati pada Senin (2/10/2023) kemarin yang merembet hingga mendekati gudang kargo juga diduga dipicu kelalaian manusia.

Namun, pihaknya mengakui untuk membuktikan hal tersebut masih harus memerlukan proses penyelidikan lebih lanjut yang melibatkan unsur kepolisian, dan lainnya.

"Proses pemadaman kebakaran lahan di areal BIJB Kertajati kemarin juga sempat terkendala tingginya kecepatan angin di areal bandara, sehingga menyulitkan petugas," kata Iskandar Hadi.

Selain itu, pihaknya mengakui lahan di areal BIJB Kertajati yang hampir dipenuhi rumput ilalang setinggi kira-kira 1 meter - 1,5 meter yang membuat api cepat menyebar.

Hal tersebut seolah menjadi bahan bakar alami untuk rembetan kobaran api, dan kecepatan angin yang diperkirakan mencapai 15 knot - 20 knot pun membuat api menyebar ke berbagai arah.

Baca juga: Mobil Damkar Tak Bisa Masuk, Santri dan Warga Berjibaku Padamkan Api yang Membakar Lahan Perbukitan

"Kami meminta masyarakat mewaspadai peningkatan potensi kebakaran lahan dan hutan, karena BMKG memprediksikan kondisi ini berlanjut satu hingga dua bulan ke depan," ujar Iskandar Hadi.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved