Wawancara Eksklusif Ketua TPN Ganjar Presiden, Arsjad Rasjid Sudah Kenal Megawati Sejak Kecil

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, mengaku kenal Megawati sejak kecil.

Editor: Giri
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden Arsjad Rasjid saat menjadi narasumber pada sesi wawancara dengan Tribunnews di Gedung Tribun Network, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023). 

TRIBUNJABAR.ID - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat, mulai efektif menjalankan tugas barunya sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden, Rabu (27/9/2023).

Berbagai hal diungkapkannya dalam wawancara eksklusif bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra.

Berikut petikan wawancaranya.

Apa saja yang sudah Anda bicarakan dengan Ketua Umum PDIP Megawati terkait penyusunan program bacapres Ganjar Pranowo?

Saya merasa kadang-kadang, orang salah menangkap sosok Bu Mega.

Beliau itu orang yang memiliki prinsip, bukan transaksional.

Beliau melihat sesuatu penting untuk memiliki prinsip. Kadang-kadang dianggapnya tidak fleksibel atau terkesan kaku.

Tetapi memang prinsip itu tidak boleh fleksibel.

Baca juga: PSI Kabupaten Cirebon Tegas Dukung Ganjar Pranowo, Siap Terima Risiko Jika Pusat Tak Dukung

Anda mengenal Bu Megawati sudah berlama lama kira-kira?

Lama sekali. Karena saya kebetulan satu sekolah dengan putra Bu Megawati, Mas Tatam (Mohammad Rizki Pratama), waktu masih TK, lanjut ke SD.

Kebetulan kan Pak Taufik Kiemas (almarhum suami Megawati) itu orang Sumatera Selatan, ayah saya juga dari Sumsel.

Jadi ada persaudaraan lah dari sisi itu. Ibu memang mengenal saya dari kecil.

Tetapi dimulai dari saya berteman dengan Tatam.

Akhirnya saya pisah karena saya pergi ke luar.

Artinya keluarga Bu Megawati dengan keluarga Anda sudah lama dekat ya?

Iya maksudnya sudah lama dan mengenal satu sama lain cukup lama.

Kapan bertemu Ibu Megawati terkait TPN?

Saya ketemu Ibu Mega setelah itu (pengumuman Arsjad Rasjid jadi ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden 4 September 2023). Kalau ngobrol-ngobrol pas ketemu, ya.

Namun tidak pernah berbicara spesifik mengenai TPN.

Jadi buat saya, Bu Mega, seperti mentor kita dengarkan pengalaman beliau.

Baca juga: Tanda-tanda Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Disambut Tepuk Tangan Meriah di Rakernas PDIP

Demokrasi di Indonesia ini mahal banget, Anda setuju tidak?

Setuju mahal.

Tentu politik ini membutuhkan logistik dan kebetulan Anda seorang pengusaha. Mengaturnya bagaimana untuk Pak Ganjar mengelilingi Indonesia?

Alhamdulillahnya sekarang ada digitalisasi, dengan demikian bisa video. Bisa WhatsApp video, metodenya macam-macam. Ya, pasti harus hadir namun bisa juga menggunakan teknologi.

Perlu tidak TPN ini menyewa pesawat atau helikopter khusus supaya mobilitasnya terjangkau?

Begini, itu semua harus didasari satu analisis keputusan.

Misalnya nih kita mau berangkat ke sini maka kita lihat schedule-nya pesawat bagaimana yang reguler. Kita tahu berapa biayanya. Saya orang yang biasa menganalisis biaya dan cost.

Sering orang bertanya TPN ini nantinya mengurusi gagasan atau tidak?

Iya, dong, TPN nanti yang akan mengurusi gagasan.

Setahu saya begitu.

Ujung-ujungnya gini, kami ini bukan mewakili partai. Kami ini adalah bahwa partai-partai bekerja sama membuat TPN.

Baca juga: Jadi DPD Pertama yang Blak-blakan Dukung Ganjar Pranowo, PSI Cirebon Siap Tanggung Risiko

Jadi nanti TPN juga mengelola tim think thank (wadah pemikiran)?

Iya dong, harus kalau enggak nanti kita gimana.

Tapi kita maunya juga enggak boleh eksklusif.

Saya sudah bilang nanti untuk ide itu inklusif semuanya kasih masukan siapapun monggo.

Karena ini penting kita bicara tentang bangsa, Indonesia yang kita perdebatan dan akan kita lakukan hal untuk bangsa ini.

Baca juga: Arsjad Rasjid Mengaku Belajar Banyak Hal dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

Pekerjaan ini luar biasa, membutuhkan energi, dan pikiran. Kira-kira apa yang akan Pak Arsjad lakukan agar tetap sehat, bahagia, enggak stres?

Apapun itu niatnya kita harus enjoy. Enjoy dulu. Jadi buat saya kalau kita enjoy kita akan dapat energi. Jadi ini tantangan baru, tapi saya berpikirnya ini kaya perusahaan.

Saya harus mendistribusikan, mendapat market knowledge.

Dengan demikian itu yang saya pikirkan. Tapi yang paling penting komunikasi harus bisa komunikasi dengan semua, jangan tabu. Buat saya nyantai saja, ini bukan perang. Namanya juga pesta demokrasi. (tribun network/reynas /fransiskus/endrapta)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved