Kuliahkan Anak hingga Jadi Bidan di Jepang dari Ternak, tapi Muchtar Ikhlas Domba Dimangsa Macan
Beberapa waktu lalu sejumlah hewan ternak domba milik Muchtar tewas diterkam oleh hewan buas
TRIBUNJABAR.ID - Beberapa waktu lalu sejumlah hewan ternak domba milik Muchtar tewas diterkam oleh hewan buas diduga macan tutul yang turun dari pegunungan Sanggabuana, Kabupaten Karawang.
Kemarin, Kang Dedi Mulyadi (KDM) bertemu Muchtar di sebuah vila di kaki gunung. Di situ Muchtar bekerja sebagai penjaga vila sekaligus berkebun dan beternak sebagai bekal hidup tambahan.
Kejadian bermula saat Muchtar terjaga saat malam untuk mengecek air. Sekitar pukul satu dini hari ia masih melihat dombanya ada. Ia pun kembali tidur di dalam vila.
“Sekitar jam 3-an ada suara menggeram begitu kayak macan, saya tidak berani keluar. Habis Salat Subuh jam 5 saya lihat domba sudah pada mati,” kata Muchtar.
Saat dilihat kondisi domba sudah mati dalam kondisi ada bekas luka gigitan taring dan seluruh jeroannya telah hilang. Sementara satu domba lainnya hilang diduga dibawa masuk ke hutan oleh macan.
Baca juga: Warga Bekasi Cari Air hingga Karawang, Dedi Mulyadi : Setop Tambang di Areal Gunung Sanggabuana
Mulanya ia tak menginformasikan hal tersebut karena takut terjadi perburuan terhadap macan yang memangsa ternaknya. Tapi belakangan hal tersebut menyebar dari mulut ke mulut hingga menjadi perhatian aparat TNI yang bermarkas di Sanggabuana.
“Saya takut nanti kalau ramai malah macannya yang diburu. Saya mah ikhlas domba dimakan, mungkin macannya lapar. Tapi kalau domba hilang dibawa maling pasti saya kejar sampai dapat,” katanya.
Muchtar menceritakan mulanya hanya memiliki satu domba kemudian terus beranak. Dari situ ia bisa membiayai kuliah anaknya menjadi seorang bidan.
“Kan beranak terus, saya jual itu uang untuk biaya anak kuliah kebidanan. Alhamdulillah sudah selesai kemarin, tanggal 25 berangkat keterima di RS Tosima Jepang,” kata Muchtar.
Meski memiliki penghasilan pas-pasan dari menjaga vila, berkebun dan beternak, Muchtar memiliki prinsip jujur. Baginya keikhlasan dan kejujuran akan membawa keberkahan yang tak ternilai.
Ia berkeinginan untuk membeli domba Kembali. Namun saat ini uang sudah habis untuk modal biaya anaknya bekerja di Jepang. Bak gayung bersambut Dedi Mulyadi pun memberikan sejumlah uang kepada Muchtar untuk modal beternak domba.
“Bapak orang soleh, jujur sampai bisa membiayai anak ke Jepang. Mengikhlaskan pisang dimakan monyet, mengikhlaskan domba dimakan macan,” kata Dedi Mulyadi yang disambut tangis dan peluk Muchtar saat menerima modal tersebut.
Baca juga: Dedi Mulyadi : Pejabat Bicara Stunting Sambil Makan di Hotel, Anak yang Stunting Tidak Diberi Makan
KDM berharap kementerian untuk menindaklanjuti hal tersebut agar tak terjadi konflik antara masyarakat dan penghuni hutan. Ia ingin anggaran kementerian digunakan untuk menyelesaikan masalah tidak hanya di Sanggabuana tapi di berbagai tempat lain.
“Setiap orang punya kehidupan, hewan juga punya kehidupan, kesalahan kita adalah kita masuk ke kehidupan mereka sehingga mereka tidak bisa bertahan di habitatnya. Orang seperti Pak Muchtar layak mendapatkan penghargaan dari negara,” ujar Dedi Mulyadi.
| Fakta-fakta Viralnya KTP Diduga Milik WNA Israel di Cianjur, Ini Kata Dedi Mulyadi dan Disdukcapil |
|
|---|
| Polres Karawang Tangkap Pelaku Pembuang Bayi dengan Mulut Dilakban, Motifnya Kini Sedang Didalami |
|
|---|
| Dedi Mulyadi Minta Bantuan Rakyat: Tolong Awasi dan Hentikan Pengerjaan Jalan di Malam Hari |
|
|---|
| Apindo Dukung Langkah Dedi Mulyadi Soal Keadilan Pajak, Tak Ada Lagi Desa Miskin di Sekitar Industri |
|
|---|
| Sosialisasi Program MBG di Karawang: Wujud Sinergi Menuju Generasi Emas Indonesia |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.