Pengakuan Penjual di TikTok Shop, Ada yang Banting Setir dari Pengusaha Percetakan Jadi Dropshipper
Penutupan TikTok Shop oleh pemerintah terus menuai polemik. Meski pada akhirnya hanya bisa pasrah, penjual merasa heran.
"Setiap hari live, bisa dua jam sekali host akan menunjukan barang yang ditawarkan, menjelaskan secara detail produknya. Jadi what you see is what you get," imbuhnya.
Ia berharap, pemerintah mengatur kebijakan dengan tidak memberatkan salah satu pihak.
"Semoga pemerintah ada win-win solution, apakah supply chainnya antara umkm online & offline," ujar Antoni.
Salah seorang penjual cemilan yang dipasarkan secara online Nur (29) mengaku terkejut dan bingung dengan aturan yang ditetapkan.
"Pasti tetap akan mengikuti peraturan yang ada. Namun tetap harus ada solusi, jangan sampai karena akses dagangnya tidak diizinkan jadi banyak pengurangan karyawan hingga menimbulkan pengangguran," ungkapnya.
"Bayangkan ada 6,8 juta yang tergabung di TikTok Shop, pasti mereka miliki karyawan dan tak sedikit omzet yang didapat dari sana," katanya.
Warga asal Kabupaten Bandung ini mengaku sejak akhir tahun 2021 terjun ke TikTok Shop dan memanfaatkan fitur yang ada.
"Tak sekadar hiburan, namun dapat berpotensi melakukan transaksi jadi media yang baru untuk berjualan," kata Nur.
Ia menuturkan, regulasi yang dibuat dapat dikaji lebih dalam.
"Sebetulnya TikTok Shop punya program khusus untuk para UMKM, secara tidak langsung terfasilitasi bagi kami pemilik usaha kecil," ungkapnya.
Nur mengatakan, begi para pelaku usaha yang ditakutkan ada pengurangan karyawan.
"Pasti khawatir, nanti karyawan bagaimana takut gulung tikar," tandasnya.
Kompleks
Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional (APPSI) Jawa Barat (Jabar), Nang Sudrajat, mengatakan masalah ini sebenarnya tak sesederhana seperti kelihatannya.
"Persoalannya sangat kompleks," ujarnya.
Seharusnya, kata Nang, Pemerintah membuat kebijakan yang komprehensif dan melihat masalah yang ada dari hulu ke hilir.
Rumah BUMN Telkom Wujudkan Mimpi UKM Naik Kelas melalui Sejuta Kemasan Menarik |
![]() |
---|
Telkom Packfest 2025 : 636 UKM Naik Kelas dengan Kemasan Lebih Menjual |
![]() |
---|
Transformasi Digital UMKM lewat Program Kalcer, Kolaborasi Kemenperin dengan TikTok dan Tokopedia |
![]() |
---|
Kemenkum Jabar Bersinergi dengan Dinas Koperasi dan UKM Fasilitasi 1000 Pendaftaran Merek bagi UMKM |
![]() |
---|
Harga Eceran Tertinggi Elpiji 3 Kg di Cimahi Naik, Pemkot: Ini Kesepakatan Wilayah Bandung Raya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.