Pengakuan Penjual di TikTok Shop, Ada yang Banting Setir dari Pengusaha Percetakan Jadi Dropshipper

Penutupan TikTok Shop oleh pemerintah terus menuai polemik. Meski pada akhirnya hanya bisa pasrah, penjual merasa heran.

Istimewa
Karyawan Femonritch saat sedang live TikTok / istimewa 

TRIBUNJABAR.ID - Penutupan TikTok Shop oleh pemerintah terus menuai polemik. Meski pada akhirnya hanya bisa pasrah, Dani Ramdani (34), pedagang di TikTok Shop mengaku heran dengan kebijakan pemerintah ini.

"Kebijakan ini sangat disayangkan," ujarnya kepada Tribun Jabar, Selasa (26/9).

Memang, ungkapnya, banyak pedagang mungkin merugi karena tokonya sepi seiring dengan semakin sukanya masyarakat memanfaatkan TikTok Shop untuk membeli berbagai kebutuhannya.

"Namun, di sisi lain, dengan TikTok Shop juga banyak pedagang kecil UKM yang semula bukan apa-apa menjadi tumbuh dan maju," ujar Dani.

Baca juga: Pedagang Gitar Pasrah Live TikTok Shop Ditutup, Sebut Produknya Banyak yang Terjual via Medsos

Oleh karena itu, menurutnya, selain mungkin akan menimbulkan manfaat di satu sisi, penutupan juga berpotensi memicu terjadinya masalah baru.

"Banyak pedagang kecil UKM yang kini berjualan di TikTok Shop akan terdampak. Mereka yang berjualan di online itu saya kira lebih banyak, mereka berjualan online kebanyakan yang tak bisa menyewa toko, jongko, atau tempat berjualan, jadi memanfaatkan online shop yang gratis," kata Dani.

Sebagai platform digital yang terbuka, ujar Dani, siapa pun bisa memanfaatkan TikTok Shop untuk berjualan. Tak heran, banyak juga pengusaha besar yang berjualan di TikTok Shop. Ini juga sebenarnya tak masalah.

Sayangnya, kemudian jadi banyak sekali barang impor yang harganya jauh lebih murah dibanding harga barang lokal.

Baca juga: Pemerintah Larang TikTok Jualan Online, Pedagang Sebut Belum Tentu Tanah Abang Ramai Lagi

"Bahkan produk impor yang harganya murah itu menggandeng artis untuk berjualan di TikTok Shop. Sehingga produk lokal jelas kalah bersaing dari harga dan lainnya," ujarnya, kemarin.

Dani mengaku, sebagai UKM atau pedagang kecil yang berjualan gitar, ia merasa sangat terbantu dengan adanya TikTok Shop.

"Sebab dengan berjualan di TikTok, satu kali live, ada saja barang yang keluar. Sehari rata-rata 6-8 gitar terjual, paling minim tiga gitar dan banyaknya 10 gitar terjual dalam sehari," ujarnya.

Untuk satu buah gitar yang terjual, ungkap Dani, ia mendapatkan untung Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Ini berarti, dalam sebulan, keuntungannya bisa mencapai puluhan juta rupiah.

"Kalau menyewa toko atau tempat berjualan, belum tentu setiap hari keluar barang, dan mahal juga biaya sewanya. Kalau online kan gratis," ucapnya

Mungkin, kata Dani, para pedagang di TikTok Shop, sekarang masih adem ayem karena mereka sibuk berjualan.

"Bisa jadi kalau benar-benar ditutup, mereka mungkin akan muncul, bersuara, dan ramai. Saya rasa yang berjualan secara online, itu lebih banyak," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved