Pj Wali Kota Sukabumi Bahas Dampak el Nino, Kekeringan dan Kebakaran di Kota Sukabumi

Sementara itu, terkait dengan terjadi kebakaran di Kota Sukabumi tidak terjadinya kahutlah yaitu kebakaran hutan dan lahan gambut

Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Ravianto
m rizal jalaludin/tribun jabar
Petugas Pemadam Kebakaran saat memadamkan api di lokasi kebakaran lahan di Kampung Batu Sapi, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Kamis (21/9/2023) 

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji akan melakukan kajian isu strategis dampak musim panas el Nino di Kota Sukabumi. 

Dampak dari cuaca panas el nino ini, kata hartadji menyebabkan kekeringan dan kebakaran di Kota Sukabumi. 

Terkait dengan kondisi kekeringan di Kota Sukabumi, Kusmana menyebut intansi terkait dari awal sudah melakukan penanganan terhadap warga terkait krisis air bersih. 

"Hal-hal itu sudah dilakukan terkait dengan dukungan air mungkin nanti kita ada program terkait hal itu. Hari ini insyaallah diskusi isu-isu apa saja yang harus kita lakukan," ujarnya, kepada Tribunjabar.id, seusai apel pertamanya di Balaikota Sukabumi, Senin (25/09/2023).

Kusmana pun berharap, musim panas dampak dari el Nino ini segera berakhir dan masuk musim hujan sesuai pengamatan dan pemetaan BMKG. 

"Tapi mudah-mudahan musim hujan akan segera turun, di jabar beberapa kota kabupaten sudah mulai. Kita berdoa saja," tuturnya. 

Sementara itu, terkait dengan terjadi kebakaran di Kota Sukabumi tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan gambut
 
"Kota Sukabumi tidak memiliki hutan dan lahan gambut. Namu kejadian kebakaran di kota sukabumi terjadi pada laha lahan kebun milik pribadi," ucapnya. 

Potensi kebakaran terjadi, kata Kusmama dikarenakan ilalang tersebut kering, lalu membersihkan ilalang tersebut dengan cara di bakar bukanya di arit seperti biasanya. 

Namun hal itu melalui BPBD, Damkar dan apararat di wilayah seperti TNI Polri terus melaukan penanganan meluasnya kebakaran dilngkungan.

"BPBD bersama damkar dan aparat wilayah serta aparat polsek dan koramil berusaha memadamkanya supaya kebakaran tersebut tidak meluas dan tidak merugikan masyarakat yang lain," tutupnya.

Sebelumnya, Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Dinas Satpol PP Kota Sukabumi mencatat, perbulan Juli hingga awal September 2023 terdapat 28 kejadian kebakaran.

Paling tinggi dalam kebakaran tersebut, 28 kali akibat kelalaian manusia, 17 kali akibat arus listrik dan 8 kali kebocoran tabung gas listrik sisanya penyebab lainnya. 

Sementara itu, krisis air bersih informasi dari BPBD dan PMI Kota Sukabumi terjadi di kecamatan Lembursitu, Warudoyong, Cikole dan Gunungpuyuh. (Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah. )

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved