Kajian Islam

Arti Bulan Rabiul Awal, Berikut Asal-usulnya hingga Diperingati Sebagai Bulan Maulid Nabi

Berikut inilah arti bulan Rabiul Awal lengkap dengan asal-usulnya sehingga diperingati umat Muslim sebagai bulan Maulid Nabi.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Tribunnews.com
Arti Bulan Rabiul Awal, Berikut Asal-usulnya hingga Diperingati Sebagai Bulan Maulid Nabi 

Umat Islam mengenal bulan Rabiul Awal sebagai bulan kelahiran Nabi atau juga disebut Maulid Nabi.

Sebagaimana tercatat dalam sejarah Islam, kelahiran Nabi Muhammad SAW jatuh pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (570 Masehi).

Selain itu, menurut sejumlah riwayat pada bulan Rabiyl Awal inilah Rasulullah SAW mendirikan salat Jumat pertama kali di tahun pertama Hijriah ketika dalam perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah.

Tentu asal-usul bulan Rabiul Awal dalam Islam berakar dari sejarah awal Islam.

Namun, perlu menjadi catatan perayaan Maulid Nabi bukanlah praktik awal dalam Islam.

Praktik menyambut kelahiran Nabi atau Maulid Nabi berkembang setelah beberapa abad Nabi Muhammad SAW wafat.

gambar ucapan selamat Maulid Nabi 2022
ucapan Maulid Nabi (freepik.com)

Dilansir dari berbagai sumber, kelahiran Nabi Muhammad SAW pertama kali dicatat pada abad ke-6 Hijriah.

Dikutip dari Baznaz.go.id, Sebagian berpendapat, peringatan Maulid Nabi dilakukan pertama kali pada saat dinasti Fatimiyah berkuasa.

Tapi ada pula yang ulama sejarah yang berpendapat dimulai sejak masa Salahudin Al-Ayyubi, sebagaimana dijelaskan dalam buku Sejarah Maulid Nabi oleh Ahmad Tsauri.

Menurutnya perayaan Maulid Nabi dilakukan masyarakat muslim sejak tahun kedua Hijriah.

Hal itu merujuk pada penulusan catatan sejarah para sahabat Nabi dan para tabi’in.

Disebutkan, Khaizuran atau Jurasyiyah binti 'Atha (170 H/786 M) yang merupakan istri Khalifah al-Mahdi bin Mansur al-Abbas juga ibu dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid datang ke Madinah.

Khaizuran memerintahkan agar penduduk Madinah mengadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. di Masjid Nabawi.

Dari Madinah, Khaizuran lalu pergi ke Mekah dan dan menyebarkan perintah yang sama kepada penduduk Mekah untuk merayakan Maulid Nabi SAW. di rumah-rumah.

Karena pengaruh besar itulah, Khaizuran mampu menggerakan masyarakat muslim Arab untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved