Wisata Kepri Aman

Pesona Pulau Senoa Natuna Kepri yang Mirip Perempuan Berbaring, Terdapat Legenda Menarik di Baliknya

Pulau Senoa menjadi salah satu destinasi wisata di wilayah terluar Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).

|
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TribunBatam/Muhammad Ilham
Pulau Senoa menjadi salah satu destinasi wisata di wilayah terluar Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). 

TRIBUNJABAR.ID - Pulau Senoa menjadi salah satu destinasi wisata di wilayah terluar Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).

Pulau Senoa adalah salah satu pulau tidak berpenghuni yang terletak di wilayah Natuna.

Luas pulau ini yaitu sekitar 2,4 kilometer persegi.

Secara administratif, Pulau Senoa termasuk bagian dari Kecamatan Bunguran Timur.

Keindahan Pulau Senoa ini diakui dalam salah satu geosite yang berada di Geopark Nasional Natuna.

Pesona pulau ini bisa terlihat dari bibir Pantai Tanjung yang berada di Desa Limau Manis.

Pasalnya, pulau ini terlihat menyerupai seorang perempuan yang sedang berbaring.

Hal itu yang kemudian menjadi daya tarik wisatawan ketika berkunjung ke Pantai Tanjung untuk melihat Pulau Senoa.

Usut punya usut, ternyata di baliknya terdapat sebuah legenda yang turun temurun diceritakan di kalangan masyarakat.

Keindahan Pantai Tanjung Teluk Selahang dengan pemandangan Pulau Senoa, Natuna yang mirip wujud manusia, Minggu (2/7/2023).
Keindahan Pantai Tanjung Teluk Selahang dengan pemandangan Pulau Senoa, Natuna yang mirip wujud manusia, Minggu (2/7/2023). (TRIBUNBATAM/MUHAMMAD ILHAM)

Baca juga: 5 Rekomendasi Destinasi Wisata saat Berkunjung ke Bintan Kepri, Ada Pantai hingga Gurun Pasir

Salah seorang warga Desa Limau Manis, Suparman (36) mengatakan, legenda di balik Pulau Senoa menyimpan kisah pilu.

"Cerita tentang Senoa ini bermacam-macam. Kalau menurut cerita yang disampaikan orang tua, kakek dan nenek saya dulu, Senoa itu dulunya seorang perempuan yang sedang hamil besar namun kikir atau pelit kepada tetangganya," kata Suparman, dikutip dari TribunBatam.

Menurut Suparman, terdapat pelajaran hidup dari cerita yang melegenda di masyarakat tersebut.

Suparman melanjutkan, dulunya terdapat sepasang suami istri yang hidup di Pulau Bunguran Besar.

Rumah mereka tak jauh dari bibir pantai.

Sang suami bekerja sebagai nelayan, sementara sang istri sebagai ibu rumah tangga.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved