Omzet Pedagang Beras di Sumedang Anjlok hingga 30 Persen Imbas Harga Terus Naik

Bukan cuma masyarakat, penjual juga terpengaruh naiknya harga beras di Sumedang.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Suasana toko grosir beras milik Muhammad Iqbal di Jalan Kolonel Ahmad Syam, Desa Sayang, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Sabtu (16/9/2023). Pemkab Sumedang akan menggelar operasi pasar murah beras mulai 23 September.   

"Pokoknya kenaikan ini rekor," katanya.

Operasi pasar

Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan UMKM (Diskop-Perindag-UMKM) Kabupaten Sumedang akan melaksanakan operasi pasar murah (OPM) sebagai respons harga beras yang merangkak naik belakangan ini.

Saat ini, harga beras kualitas medium di pasaran Sumedang mencapai Rp 13.500 per kilogram. 

Kepala Diskop-Perindag-UMKM Sumedang, Agus Kori, mengatakan, OPM akan digelar di sejumlah titik yang mencakup sejumlah kecamatan. 

Sebab, banyak kecamatan melaporkan harga beras dalam keadaan tinggi saat ini.

Menurut Agus, kecamatan-kecamatan dengan harga beras tertinggi saat ini adalah Cimanggung, Sumedang Utara, Darmaraja, Paseh, dan Jatigede. 

"OPM akan memberikan harga terjangkau untuk masyarakat," kata Agus Kori kepada TribunJabar.id, Sabtu. 

Dia mengatakan, beras yang dijual pada OPM dalam kemasan lima kilogram.

Baca juga: Pemkab Bandung Barat Putar Otak untuk Menekan Harga Beras yang Melambung, Ini Jadi Solusi

Beras dengan kualitas medium itu dijual Rp 51 ribu. Artinya, Rp 10.200 per kilogram. 

"Juga minyak goreng Rp 14 ribu dan gas (3 kilogram) Rp 19 ribu," katanya. 

Untuk pelaksanaan OPM itu, Pemerintah Kabupaten Sumedang telah menyiapkan beras 10 ton.

"Nanti ada teknis khusus yang membatasi seberapa banyak masyarakat boleh membeli beras. Sedang kami susun," katanya. 

OPM akan berlangsung mulai 23 September 2023. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved