Menurut Anggi, Ini yang Membuat Susanto Pemakai Identitasnya Bisa Diterima di RSU PHC Surabaya

Dokter Anggi Yurikno mengungkap alasan Susanto berhasil memalsukan identitasnya sehingga bisa diterima sebagai dokter di RSU PHC Surabaya.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin
Dokter Anggi Yurikno yang identitasnya dicuri Susanto untuk melamar pekerjaan menjadi dokter di Surabaya. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dokter Anggi Yurikno mengungkap alasan Susanto berhasil memalsukan identitasnya sehingga bisa diterima sebagai dokter di RSU PHC Surabaya.

Padahal, Susanto hanya lulusan SMA.

Kedok Susanto terbongkar setelah manajemen rumah sakit akan memperpanjang kontraknya setelah bekerja dua tahun.

Anggi mengatakan, Susanto berhasil memanfaatkan momen pandemi Covid-19.

Sebab, saat melamar, seharusnya banyak tahapan yang harus dilalui.

Menurut Anggi, untuk menjadi dokter first aid itu dicek secara ketat, harus ada izin praktik, dan lainnya.

"Sebenarnya tak akan mungkin ada pemalsuan karena cross check-nya pasti banyak," ujar Anggi saat ditemui di Puskesmas Desa Warnasari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Kamis (14/9/2023).

Baca juga: Begini Reaksi Dokter Anggi Saat Tahu Identitasnya Dicuri Susanto untuk Menjadi Dokter Gadungan

Anggi menjelaskan, untuk izin praktik saja harus mengngurus surat registrasi, rekomendasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), rekomedasi dari dinas satu pintu.

"Selama menjalani proses itu, tidak ada pemalsuan, seharusnya," kata Anggi.

Susanto memalsukan semua data milik Anggi, surat izin praktik hingga ijazah.

Anggi, mengatakan, Susanto bisa lolos karena melakukannya pada 2020.

"Pada saat pandemi Covid-19, tidak ada bertemu tatap muka (saat melamar)," tuturnya.

Anggi memaparkan, saat ijazah yang dicek maka terlihat asli karena nomor ijazah memang asli.

"Yang diganti itu cuma foto. Jadi kalau dicek pasti asli lah, sebab tidak dicek langsung tatap muka," tuturnya.

Anggi mengungkapkan, maka wajar kalau kedok Susanto baru terbongkar setelah dua tahun.

Baca juga: 2 Tahun Bekerja tapi Tak Ada Malpraktek, Ternyata Ini Tugas Dokter Gadungan, Tak Beri Resep Obat

Sebab, surat tanda registrasi (STR) harus diperpanjang per lima tahun. Kebetulan, STR milik Anggi yang dipakai Susanto harus diperpanjang.

"Saya terakhir perpanjangan itu, tahun 2022. Jadi itu seperti legalitas kita sebagai dokter. Kebetulan pas yang dipakai, yang dia pakai jadi wajib perpanjang, nah itu yang membuat RSU PHC ragu," kata dia.

Dari situ, menurutnya, awal terbongkarnya Susanto menggunakan atau memalsukan identitasnya. Anggi mengatakan, perpanjangan STR bersifat nasional di Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). 

Baca juga: Reaksi Rumah Sakit Tempat Dokter Anggi Kerja soal Identitas Dokternya Dicatut Lulusan SMA

"Jadi enggak mungkin (dipalsukan) karena kita kalau mau ngurusin ke IDI dulu, dari IDI mengonfirmasi semua berkas kita. Termasuk semua yang sudah kita lakukan selama lima tahun itu nanti dilaporkan ke IDI dan IDI yang mengirimkannya ke KKI," tuturnya.

Menurutnya, pendaftaran itu dilakukan di IDI daerah masing-masing. Anggi sudah terdaftar di IDI Kabupaten Bandung

"Jadi enggak mungkin lagi dia ngirim dari IDI kabupaten lain yang atas nama saya," ucapnya.

Menurut Anggi, Susanto mendapatkan identitas dirinya secara lengkap dari Facebook. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved