Pilpres 2024
Kata Cak Imin Mengapa Tinggalkan Prabowo Subianto dan Pilih Jadi Cawapres Anies, Kesepakatan Kilat
Kekuatan koalisi Prabowo saat itu semakin besar, karena didukung Gerindra, Golkar, PKB, PAN, dan PBB.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dideklarasikan jadi pasangan bakal calon presiden dan cawapres untuk Pilpres 2024.
Padahal sebelum menjadi cawapres Anies Baswedan, Cak Imin digadang-gadang jadi calon kuat wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
Awalnya, PKB bersama Gerindra tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIB) yang mendorong Prabowo Subianto menjadi Capres 2024.
Kedua partai tersebut mendeklarasikan berkoalisi setalah melakukan penandatanganan piagam koalisi di Sentul, Jawa Barat pada 13 Agustus 2022.
Hampir 12 bulan lamanya, PKB menjalin koalisi bersama Gerindra.
Deklarasi Golkar dan PAN gabung koalisi Gerindra dilakukan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Munasprok), Jakarta, Minggu (13/8/2023).

Kekuatan koalisi Prabowo saat itu semakin besar, karena didukung Gerindra, Golkar, PKB, PAN, dan PBB.
Lima ketua umum partai politik tersebut pun masih terlihat mesra dalam acara HUT ke-25 PAN di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Namun, beberapa hari kemudian PKB memutuskan menerima tawaran kerja sama politik dari Partai Nasdem untuk menduetkan Anies-Cak Imin sebagai bakal capres dan cawapres pada Pilpres 2024.
Baca juga: Cak Imin Puji Habis Anies Baswedan: Jadi Jalan ke Indonesia yang Adil, Makmur, dan Sejahtera
Keputusan tersebut ditetapkan dalam rapat pleno gabungan DPP PKB yang digelar di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jawa Timur, Jalan Menanggal, Surabaya, Jumat (1/9/2023) sore.
Esok harinya, Sabtu (2/9/2023), duet Anies-Cak Imin pun dideklarasikan NasDem dan PKB di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur.
Lalu apa alasan Cak Imin meninggalkan Prabowo?
Cak Imin mengungkap alasan utama PKB keluar dari koalisi pendukung Prabowo setelah diubahnya nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Ide perubahan nama koalisi tersebut berasal dari Prabowo Subianto yang diungkapkan saat acara HUT PAN.
Ide perubahan nama koalisi itu disebut Cak Imin tanpa sepengetahuan PKB.
"Di tempat itu tiba-tiba koalisi KKIR koalisi kebangkitan Indonesia Raya tiba-tiba berganti nama tanpa ngajak bicara PKB secara detail menjadi Koalisi Indonesia maju," kata Cak Imin di Ponpes Al-Aqobah Tebuireng, Jombang dikutip Senin (11/9/2023).
"Di situ kesimpulannya bahwa akhirnya koalisi khusus bersama Prabowo Muhaimin bisa dikatakan berakhir," lanjut dia.
Tak cukup di situ, Cak Imin juga mengaku sudah feeling kalau hubungan Gerindra dengan PKB mengarah ke tanda-tanda berakhir.
Sebab kata dia, hampir 12 bulan lama menjalin koalisi dengan Gerindra, Prabowo selaku capres yang diusung tak juga mengumumkan namanya sebagai cawapres.
"Bahkan saya feeling aja ketemu salah satu ketua umum yang ada, saya bilang ini kayaknya, tanda-tandanya yang akan dijadikan Wapres Pak Prabowo ini bukan Ketua Umum PKB ini, nggak jelas posisinya," ujar dia.
Melihat gelagat tersebut, Cak Imin memilih meninggalkan koalisi Prabowo, terlebih perolehan Presidential Threshold Gerindra, PAN, dan Golkar sudah mencukupi.
"Tapi ternyata setelah ada banyak partai yang bergabung, kemudian terlihat ada perubahan yang saling mengisi menjadi ubah, dan itu nampaknya takdir," kata dia.
Detik-detik Kesepakatan Cak Imin dan Surya Paloh
Cak Imin mengaku, beberapa hari sebelum deklarasi duet Anies-Cak Imin, dirinya sempat diajak makan malam oleh Surya Paloh secara tiba-tiba.
Cak Imin mengira saat itu Surya Paloh hanya mengajak PKB untuk melakukan penjajakan saja.
"Tiba-tiba, Pak Surya Paloh mengajak pertemuan makan malam. Saya mengira pertemuan ini penjajakan, seperti penjodohan. Ada proses yang namanya saling bertanya dan saling melihat peluang dan kemungkinan," ujar Cak Imin dilansir dari kompas.com.
Namun, kata Cak Imin, pertemuan makan malam tersebut berlanjut dengan diskusi panjang lebar.
Dalam acara makan malam itu, Nasdem dan PKB sama-sama menyatakan mereka memiliki bakal capresnya masing-masing.
Menurut Cak Imin, saat itu, baik Nasdem dan PKB sama-sama tidak mengalah karena menginginkan posisi bakal capres.
Kemudian, barulah Cak Imin didesak Surya Paloh yang menawarkan Nasdem mendapatkan posisi capres, sementara PKB mendapat cawapres.
Muhaimin mengatakan, jika tawaran itu tidak diterima, maka Surya Paloh tidak mau lagi bertemu dengan dirinya hingga Pemilu 2024 usai.
"Kata Pak Surya Paloh, 'sekarang saya maunya jelas. Nasdem sudah punya calon presiden, PKB mau enggak calon wakil presiden? Kalau mau sekarang juga salaman, kalau enggak mau kita tidak usah ketemu sampai nanti akhir pemilu'. Katanya begitu," kata Cak Imin.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cak Imin Blak-blakan, Ungkap Alasan Tinggalkan Prabowo dan Pilih Jadi Cawapres Anies Baswedan, https://www.tribunnews.com/mata-lokal-memilih/2023/09/12/cak-imin-blak-blakan-ungkap-alasan-tinggalkan-prabowo-dan-pilih-jadi-cawapres-anies-baswedan?page=all.
Editor: Adi Suhendi
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Takkan Mundur dari Jabatan Menhan dan Wali Kota Solo |
![]() |
---|
Pengamat Politik Ragukan PDIP Berani Jadi Oposisi, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Koalisi Pendukung Prabowo-Gibran Makin Gemuk, Khawatir Jatah Menterinya Terganggu, PKB Pun Merapat |
![]() |
---|
PKS Bakal Ikuti Langkah Nasdem Dukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming tapi . . . |
![]() |
---|
Sosok Petinggi PKB dan Ketum Parpol Dampingi Prabowo-Gibran ke KPU, Ada Kaesang dan Partai Ummat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.