Pilpres 2024
Pendukung Prabowo-Sandiaga pada 2019 di Garut Membelot ke Ganjar, Ingin Ridwan Kamil Jadi Cawapres
Acara deklarasi alih dukungan itu diwarnai dengan pergantian atribut Prabowo-Sandi dengan atribut Ganjar Pranowo di kawasan Cipanas.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Pembelotan dukungan bagi calon presiden berlangsung di Kabupaten Garut, Jawa Baray.
Sekitar seratus pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 yang tergabung dalam Relawan PS19 mengalihkan dukungan mereka ke Ganjar Pranowo.
Acara deklarasi alih dukungan itu diwarnai dengan pergantian atribut Prabowo-Sandi dengan atribut Ganjar Pranowo di kawasan Cipanas, Kecamatan Tarogong, Rabu (6/9/2023).
Beberapa tokoh dan aktivis penggerak simpul relawan se-Priangan Timur hadir dalam deklarasi tersebut.
Dindin Elfajr, salah satu aktivis Garut, mengatakan, aksi pindah dukungan tersebut dilakukan lantaran selama ini pihaknya tidak mendapat sesuatu apa pun dari Prabowo Subianto setelah masuk dalam kabinet pemerintahan.
"Dengan kejadian seperti ini, karena Prabowo ketika bergabung dengan pemerintahan itu tidak berdampak pada kami sebagai relawan apalagi sama rakyat Garut," ujarnya saat diwawancarai awak media.
Ia menuturkan, pihaknya sudah berjuang memenangkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019, hingga mendapat dukungan lebih dari satu juta suara.
Tapi, menurutnya, dukungan itu tidak berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Garut.
"Maka dengan kondisi seperti ini kami mencabut dukungan dan kita akan alihkan sama Ganjar Pranowo," ucapnya.
Ia menuturkan, alasan pihaknya memilih mencabut dukungan terhadap Prabowo lantaran menemukan sosok yang dekat dengan masyarakat pada Ganjar Pranowo.
Dindin meyakini, beralihnya dukungan tersebut bisa membawa perubahan terhadap kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Garut.
"Dia punya kepemimpinan populis dan kepemimpinan strategis, artinya Ganjar Pranowo punya kedekatan dengan masyarakat, punya keadaban dengan masyarakat, sekaligus punya visi global," ungkapnya.
Dalam deklarasi itu juga, Dindin meminta Ganjar Pranowo untuk mengangkat wakilnya yang berasal dari tanah Sunda dalam Pilpres 2024.
Menurutnya, jika hal tersebut dilakukan, suara di Jawa Barat akan berhasil didulang untuk memenangkan Ganjar Pranowo
"Hari ini mungkin yang masuk ke radar adalah Ridwan Kamil. Oleh karena itu, saya menginginkan atau merekomendasikan kepada Ganjar Pranowo untuk mengambil tokoh Sunda sebagai magnet dukungan," ucap Dindin.
Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan sangat terbuka kemungkinan Ridwan Kamil disandingkan sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Ganjar Pranowo.
Informasi bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, serius mempertimbangkan nama Ridwan Kamil, ungkap Ujang, bahkan sudah ia dengar sejak pekan lalu.
"Saya sudah lama mendapat bocoran itu. Maka, kalau saat ini ada pernyataan Megawati bahwa Emil dipertimbangkan jadi cawapres Ganjar, ya itu sangat mungkin, apalagi di politik itu tak ada yang tak mungkin," ujarnya saat dihubungi Tribun Jabar, Selasa (5/9/2023).
Namun, kemungkinan Golkar pindah haluan menjadi koalisi bersama PDI Perjuangan, kata Ujang, hal itu kemungkinan besarnya tidak akan terjadi.
Golkar akan tetap berada di Koalisi Indonesia Maju bersama Prabowo (Gerindra) meskipun wakil ketua umumnya, Ridwan Kamil, menjadi cawapres Ganjar dari PDIP.
"Jadi, Emil itu atas nama pribadi, bukan Golkar sebagai institusi. Kepartaian yang jelas resmi mengusung Prabowo."
"Intinya, Golkar tetap di Prabowo, sedangkan Emilnya yang keluar. Skemanya begitu. Bocoran yang saya terima," ujarnya.
Emil, menurut Ujang, juga diendorse Jokowi untuk bisa menjadi cawapresnya Ganjar sehingga Megawati tak dapat menolak itu.
"Nama RK akan menjadi cawapres Ganjar. Mungkin di saat yang sama keluar dari Golkar."
"Jadi, bukan karena semakin kuatnya RK, melainkan saya meyakini sudah menjadi skema Jokowi yang mendorong banyak orang di masalah capres-cawapres."
"Bahkan, Cak Imin pun didorong Jokowi, termasuk RK belakang layarnya itu di-endorse Jokowi, bukan karena RK punya daya tawar," katanya seraya menegaskan permasalahan capres-cawapres Anies-Cak Imin dengan RK itu sesuatu yang berbeda. (*)
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Takkan Mundur dari Jabatan Menhan dan Wali Kota Solo |
![]() |
---|
Pengamat Politik Ragukan PDIP Berani Jadi Oposisi, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Koalisi Pendukung Prabowo-Gibran Makin Gemuk, Khawatir Jatah Menterinya Terganggu, PKB Pun Merapat |
![]() |
---|
PKS Bakal Ikuti Langkah Nasdem Dukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming tapi . . . |
![]() |
---|
Sosok Petinggi PKB dan Ketum Parpol Dampingi Prabowo-Gibran ke KPU, Ada Kaesang dan Partai Ummat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.