Daripada Bikin TPS Gedebage, DPRD Usul Pemkot Bandung Fasilitasi Warga Kelola Sampah dari Sumbernya
etua Komisi C DPRD Kota Bandung Yudi Cahyadi meminta Pemkot Bandung tinjau ulang rencana penggunaan lahan di sekitar GBLA, Gedebage sebagai TPS darura
Penulis: Tiah SM | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung Yudi Cahyadi meminta Pemkot Bandung meninjau ulang rencana penggunaan lahan di sekitar Stadion GBLA, Gedebage sebagai TPS darurat.
Menurut Yudi, permintaan dewan karena sampah yang akan dibuang adalah sampah campuran tanpa dilakukan pengolahan atau pemisahan terlebih dahulu,
"TPS sementara darurat Gedebage rencananya tidak dilakukan pengolahan, hanya dibuang begitu saja. Tentunya ini akan menjadi masalah baru, baik masalah pencemaran lingkungan hidup secara jangka panjang maupun masalah sosial dan kesehatan," ujar Yudi melalui Whatsapp, Kamis (7/9/2023).
Menurutnya, berbeda halnya apabila yang dibuang adalah sampah organik yang sudah dipisahkan yang kemudian ditutup kembali dengan tanah, mungkin dampak negatifnya lebih minim.
DPRD menyarankan Pemkot untuk lebih fokus menyelesaikan sampah dari sumber dengan cara mengedukasi masyarakat secara massif bagaimana caranya mengelola sampah dari sumber.
"Pemkot juga harus memfasilitasi masyarakat dalam upaya pengelolaan sampah dalam bentuk sarana dan prasarana," ujarnya.
Baca juga: Lubang Sampah Tegallega Terisi 80 Persen, Jatah ke Zona Darurat TPA Sarimukti Sampai 11 September
Masyarakat butuh karung, ember (kang empos), biopori, bio aktivator, loseda (lodong sesa dapur), mesin pencacah sampah di tiap kelurahan bahkan RW. Kalaupun ada teknologi, gunakan yang ramah lingkungan.
Pemkot Bandung bisa menggunakan dana cadangan belanja tidak terduga untuk sarana dan prasarana penyelesaian darurat sampah tersebut.
"Bahkan Pemkot Bandung bisa kolaborasi dengan perusahaan perusahaan di kota Bandung untuk memfasilitasi sarana dan prasarana masyarakat dalam upaya pengelolaan sampah dari sumber," ujarnya.
Yudi mengatakan, jika 50 persen masyarakat sudah mulai mengurangi dan mengolah sampah organik dari sumber, itu sudah lumayan mengurangi timbunan sampah Kota Bandung.
Menurutnya, jika 63% sampah organik bisa diselesaikan dari sumber dari total 1,600 ton per hari kan lumayan banyak berkurang.
Sedangkan sampah anorganiknya bisa diolah oleh pengepul.

"Saya pikir dengan kondisi darurat sampah hari ini masyarakat sudah sangat siap ikut bertanggungjawab dan berpartisipasi mengurangi dan mengolah sampahnya masing masing dari sumber, " ujar Yudi.
Ia mengatakan, tinggal bagaimana Pemkot secara massif harus melakukan edukasi dan memfasilitasi sarana prasarana nya saja.
Baca juga: Masyarakat Diminta Maklumi TPS di Gedebage, Ema: Sampah Mau Dibuang ke Mana Lagi? Ini Cuma Sementara
Di Perdanya sudah jelas, pemerintah harus memberikan insentif bagi masyarakat yang mengelola sampahnya secara mandiri, insentif itu misalnya bisa berupa pengurangan atau pembebasan biaya retribusi, fasilitasi sarana dan prasarana kebersihan, pengolahan sampah dan lain lain.
Selebihnya Pemkot harus terus melakukan sosialisasi kebijakan terhadap masyarakat, terutama kepada masyarakat yang terkena dampak langsung maupun tidak langsung.
Prinsipnya DPRD mendukung langkah Pemkot untuk menyelesaikan darurat sampah dengan langkah yang terukur dan tetap mengutamakan keselamatan, keamanan, kenyamanan masyarakat tentunya juga aspek ekologi-lingkungan hidup.
“Jangan sampai langkah yang diambil untuk menyelesaikan masalah justru menimbulkan masalah baru yang lebih kompleks,” ucap Yudi.
Hanya untuk Penimbunan Sementara
Untuk mengatasi sisa sampah yang tidak terangkut, Pemkot Bandung berupaya mengakselerasi operasional TPS Darurat di Gedebage sebagai tempat pembuangan sampah sementara.
"Kami siapkan lahan 2 hektar di Gedebage untuk TPS Darurat Sementara. Ini hanya untuk penimbunan sementara, setelah ritasi normal kita kirimkan kembali ke Sarimukti," ujar Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna saat memimpin Rapat Pleno Satgas Penanganan Darurat Sampah Kota Bandung di Balai Kota, Kamis (7/9/2023.)
Rencananya, TPS Darurat tersebut dapat menampung 30.000 meter kubik atau 10.000 ton sampah.
Skema di tempat yang akan dijakdikan TPS sementara, tidak dikubur seperti di Tegallega, namun dibuang seperti biasa.
Baca juga: Viral Dua Warga Buang Satu Gerobak Sampah ke Sungai di Cimahi, Ternyata Dibayar Untuk Membuang
Nantinya, sampah yang dibuang ke Gedebage akan diberikan cairan ecoenzyme untuk mempercepat kompos dan mengurangi bau tidak sedap.

Sebelumnya, Pemkot Bandung pun telah membuat TPS Sementara di Tegallega dan Cibiru.
Selain itu, Pemkot Bandung juga tengah melakukan proses pembelian alat pemilah sampah Gibrik Mini serta pengadaan dua loader untuk mempercepat proses pengolahan sampah.ema menyebut, Gibrik Mini tersebut dapat memilah sampah sebanyak 2 ton dalam satu jam operasional. Nantinya, Gibrik Mini akan ditempatkan di TPS yang berat seperti di Tegallega, Ciwastra, Gedebage, Babakan Siliwangi.
"Kami sekarang sedang berproses memberi 2 loader dari Biaya Tak Terduga untuk mendorong seperti yang di Ciwastra," ujarnya.
Selain itu sedang proses membeli gibrik mini untuk memilah sampah, sudah ada e katalog.
Dalam satu jam dapat memilah 2 ton. Dan itu sudah tercacah dan memudahkan akan pasang di TPS yang berat.
Pemkot juga sedang bergerak mengubah paradigma masyarakat untuk memilah dan mengelola sampahnya sendiri.
Baca juga: Bandung Darurat Sampah Tak Berlaku di RW 12 Batununggal, Warga Baik-baik Saja Karena Lakukan Ini
"Sekarang ada 235 KBS, masing masing individu sudah sadar untuk memilah sampah organik, anorganik dan residu," ucap Ema. (*)
SCG Resmikan Fasilitas RDF di Sukabumi, Dukung Pengelolaan Sampah dan Target Net Zero 2050 |
![]() |
---|
Dewan Perniagaan Malaysia Dukung Bandara Husein Sastranegara Bandung Beroperasi, Buka Peluang Baru |
![]() |
---|
Pemkot Bandung Klaim Data Warganya Aman di Tengah Dugaan 4,6 Juta Data Milik Jabar Bocor |
![]() |
---|
Pemkot Bandung Sanksi Komunitas yang Bagikan Bir saat Lomba Lari, DPRD Nilai Sudah Tegas |
![]() |
---|
Dirugikan, Panitia Pocari Sweat Run Blacklist Komunitas yang Bagikan Bir saat Lomba Lari di Bandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.