Sawah Puluhan Hektare di Kabupaten Bandung Berpotensi Kekeringan Imbas Fenomena El Nino

Sawah 23.715 hektare di Kabupaten Bandung terancam kekeringan akibat fenomena El Nino.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Giri
Tribun Jabar/ Lutfi AM
Bupati Bandung, Dadang Supriatna. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sawah 23.715 hektare di Kabupaten Bandung terancam kekeringan akibat fenomena El Nino.

Bukan hanya itu, warga kini sudah kesulitan mendapatkan air bersih.

Contohnya warga Desa Linggar, Rancaekek, yang memanfaatkan air sungai walau tak bersih untuk keperluan sehari-harinya karena sumurnya kering. 

Selain itu, warga RT 02, RW 10, Desa Rancakasumba, Kecamatan Solokanjeruk, sudah berbulan-bulan kesulitan mendapatkan air bersih, hingga jajaran Polresta Bandung turun tangan membuatkan sumur bor di wilayah tersebut.

Bupati Bandung, Dadang Supriatna, mengatakan, masalah kerawanan pangan dan potensi gagal panen di sektor pertanian juga perlu diperhatikan. 

"Oleh sebab itu, saya minta Distan (Dinas Pertanian) segera melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk mengantisipasi dampak El Nino ini,” ujar Dadang di Soreang, Rabu (6/9/2023).

Dadang mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait agar menyediakan air bersih serta bantuan pompa air di lahan-lahan rawan kekeringan.

"Langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang terdampak kelangkaan air bersih yang disebabkan oleh kondisi cuaca yang tidak mendukung," tuturnya.

Dadang mengeklaim, pihaknya telah melakukan berbagai upaya antisipasi dampak El Nino, termasuk potensi gagal panen, kebakaran, dan bencana alam lainnya.

Kepala Distan Kabupaten Bandung, Ningning Hendasah, menyebutkan, lahan yang rawan terjadi kekeringan adalah lahan sawah yang ditanami padi satu kali atau dua kali dalam setahun. 

"Jumlah lahan rawan tersebut seluas 23.712 hektare atau 76 persen dari total luas penggunaan lahan sawah yang ada di Kabupaten Bandung," kata Ningning.

Namun, Ningning mengeklaim, berkat instruksi dan gerak cepat Bupati, jumlah tersebut bisa dikurangi.

Ningning mengatakan, pihaknya telah mengambil berbagai langkah strategis, seperti optimalisasi mesin pertanian, percepatan tanam padi, pengembangan budi daya padi organik, gerakan tanam padi dan jagung, serta pengajuan bantuan alat pertanian ke Kementerian Pertanian.

“Setelah dihitung, potensi dampak El Nino pada lahan pertanian di Kabupaten Bandung sendiri diperkirakan mencapai 2.162 hektare," katanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved