Penampakan Gunung Sampah di TPA Pecuk Indramayu, Tiap Hari Warga Indramayu Hasilkan 300 Ton Sampah
Diketahui jumlah sampah yang diproduksi di Kabupaten Indramayu dalam seharinya bisa mencapai sekitar 300 ton lebih.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Gunung sampah menjulang tinggi di TPA Pecuk Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.
Sampah-sampah yang sudah menjadi gunung sampah itu dihasilkan masyarakat dari berbagai wilayah di Kabupaten Indramayu.
Diketahui jumlah sampah yang diproduksi di Kabupaten Indramayu dalam seharinya bisa mencapai sekitar 300 ton lebih.
Sebanyak 200 ton masuk ke TPA Pecuk di Kecamatan Sindang dan 100 ton lainnya masuk ke TPA Kertawinangun di Kecamatan Kandanghaur.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi mengatakan, meski demikian, TPA di Kabupaten Indramayu dinilai masih cukup untuk menampung semua sampah yang masuk.
"Dan ini insya Allah masih dapat kita tanggulangi," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di TPA Pecuk Indramayu, Rabu (6/9/2023).

Kepala UPTD TPA Pecuk, Endi Wahyadi menambahkan, TPA Pecuk sendiri memiliki luas areal sekitar 13 hektare.
Di sana terdapat 4 zona tempat pembuangan sampah.
Namun, dari 4 zona itu, kata Endi, yang aktif hanya pada zona 4 saja.
Baca juga: Kabupaten Cirebon Hasilkan Sampah 1.200 Ton Sehari, Sebagian Diuraikan
"Kalau zona 1, 2, dan 3 itu sudah penuh. Kita off kan dahulu dan ditimbun tanah," ujar dia.
Endi mengatakan, kondisi zona 4 sendiri sekarang sudah terisi sekitar 50 persen.
Kemungkinan, zona tersebut masih bisa menampung sampah hingga 1 tahun sampai dengan 1,5 tahun lagi hingga benar-benar penuh.
Pihaknya juga tidak memungkiri, perlu adanya pengadaan tanah untuk memperluas areal TPA Pecuk menjadi 5 zona.
Namun, untuk pengadaan tanah itu, pihaknya menunggu kebijakan dari Pemerintah Daerah.
Di sisi lain, kata Endi, TPA Pecuk masih tetap bisa dioptimalkan untuk menampung sampah masyarakat.
Zona 1-3 yang sekarang ini off, ke depannya bisa dibuka kembali untuk menampung sampah saat zona 4 sudah benar-benar penuh.
"Di zona 1-3 bisa kita isi lagi, sampah-sampah di sana kan nantinya turun ke bawah tanah setelah kita timbun," ujar dia.
Pada kesempatan itu, Endi memastikan, kondisi TPA Pecuk saat ini masih cukup untuk menampung sampah-sampah dan belum overload.
"Belum overload, kalau belum sampai jalan masih aman," ucap dia.
Kuota Sampah Cimahi ke TPA Sarimukti Habis
Jatah pembuangan sampah dari Kota Cimahi ke zona darurat TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), saat ini sudah habis karena pembuangannya dibatasi.
Diketahui, zona darurat tersebut dibuka sejak 1-11 September 2023 untuk menampung sampah dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, KBB, dan Kota Cimahi dengan kapasitas maksimal sebanyak 8.689 ton.
Dari total kapasitas maksimal 8.689 ton, Kota Bandung hanya bisa membuang sampah ke zona darurat tersebut sebanyak 4.789 ton, KBB 1.500 ton, Kota Cimahi 600 ton, dan Kabupaten Bandung 1.800 ton.
"Hari ini kemungkinan jatah kita habis. Kita kan hanya dikasih 600 ton di zona darurat itu," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi Chanifah Listyarini saat dihubungi, Selasa (5/9/2023).
Kondisi tersebut menyebabkan sampah dari Kota Cimahi tidak bisa lagi dibuang ke TPA Sarimukti sampai zona yang terbakar bisa digunakan, sehingga penumpukan sampah kemungkinan bakal terjadi lagi.
Total timbulan sampah di Kota Cimahi rata-rata bisa mencapai 224 ton per hari, sedangkan yang dibuang ke TPA Sarimukti sekitar 157 ton, sehingga dengan habisnya jatah pembuangan akan kembali menyebabkan penumpukan.
"Tumpukan banyak karena ritase dibatasi, makannya saya maksa warga buat pilah sampah," katanya.
Pj Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan mengatakan, untuk mengatasi tumpukan sampah itu, Cimahi sudah memiliki pengelolaan sampah melalui gerak Ompimpah atau Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah.
Melalui program tersebut masyarakat bisa ikut terlibat memilah sampah sejak dari rumah, sehingga dengan cara ini diharapkan bisa mengurangi penumpukan sampah di Kota Cimahi selamat TPA Sarimukti belum normal.
"Kami akan perkuat itu, mudah-mudahan masyarakat Cimahi tahu apa yang harus dilakukan agar sampah rumah tangga yang dikeluarkan tidak terlalu banyak," ucap Dikdik beberapa waktu lalu.
Menurutnya, upaya tersebut perlu dilakukan karena Kota Cimahi belum bisa menyiapkan TPA darurat seperti daerah lain karena terkendala lahan, namun pihaknya menyiapkan TPS yang bisa menampung sementara.
(Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman)
Demi Kambing, Serunya Warga Desa Krasak Indramayu Berlomba Bikin Cantik Lingkungan RT |
![]() |
---|
Indramayu Siapkan Rp 60 M untuk Perbaikan Bangunan SD yang Rusak Tahun Ini |
![]() |
---|
Kabar Baik Warga Indramayu! Pemukiman Dekat Kilang Balongan Akan Digeser, Dapat Ganti Untung Penuh |
![]() |
---|
Lepas, Ekor Odong-odong Nyungsep ke Sawah di Indramayu, Warga Gotong Korban Berlumur Lumpur |
![]() |
---|
Serangan Tikus Bikin Petani di Indramayu Pusing, Produksi Menurun Hingga Modal Tanam Membengkak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.