Meski Kemarau, Petani di Tasikmalaya Ini Mampu Panen 3 Kali Setahun, Ternyata Ini yang Dibuatnya

Ncep (68), petani di Kampung Sukasirna, Manggungsari, Rajapolah, Kab Tasikmalaya, mengaku tidak pernah kesulitan mengairi sawahnya jika musim kemarau

|
Editor: Darajat Arianto
TribunPriangan.com/Aldi Mega Perdana
Ncep (68) petani asal Kampung Sukasirna, Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, turun temurun membuat kincir air untuk atasi kekeringan sawahnya saat musim kemarau tiba. 

“Mau diikat kincirnya enggak bisa, karena arus sungainya deras, jadinya pasti kebawa. Makanya setiap tahun harus dibikin lagi-dibikin lagi,” paparnya.

Ncep juga mengatakan, bahwa setiap kali dirinya membuat kincir air, selalu dilakukan secara bergotong royong.

“Kalau bikin kincir di sini, kerjanya gotong royong. Kalau bahan dari sendiri, dana juga sendiri, habis kira-kira Rp 1,5 Juta,” ucapnya.

“Bikinnya mah gampang sih, bikin sendiri juga bisa. Yang susah itu, setelah jadi, masang kincir di sungainya, makanya perlu gotong royong,” ucap Ncep. (*)

Baca juga: Penggilingan Padi di Tasikmalaya Kekurangan Pasokan Gabah, DPKPP: Bukan karena Kemarau

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved