Dengan Kompor Listrik, Sayembara Memasak Kolaborasi Pemprov Jabar dan PLN UID Jabar Makin Menarik

TRIBUNJABAR.ID - Gelaran Sayembara Memasak Antar Juru Masak Pimpinan Daerah (SAMARA 2023) pada ajang West Java Festival 2023 berlangsung sangat menarik.

Acara kolaborasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan beberapa pihak, salah satunya PLN ini sangat unik dan menarik karena melibatkan juru masak pemimpin daerah se- Jawa Barat untuk membuat nasi liwet dengan kuliner khas masing-masing kabupaten/ kota dan menggunakan kompor induksi sebagai alat masaknya.

Sekarwati, Ketua Pelaksana perlombaan sekaligus Kabag Tata Usaha Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat mengatakan bahwa kegiatan memasak di dapur dengan teknologi ramah lingkungan berupa kompor induksi dapat mengurangi dampak emisi rumah kaca.

“Acara ini untuk memperkuat silaturahmi antar pimpinan daerah melalui ajang kompetisi yang unik sekaligus memperkenalkan keunikan kuliner lokal dan penggunaan energy yang lebih efisien,” kata Sekarwati

Zainal Ariefin, Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Provinsi Jabar dalam sambutannya menyampaikan kegiatan SAMBARA mencerminkan komitmen untuk mengadopsi teknologi ramah lingkungan dengan berbagai aspek kehidupan termasuk didalamnya memasak
“Kompor induksi adalah pilihan yang bijak untuk memasak dan efisien dan hemat energy sehingga berkontribusi dalam menjaga sumber daya alam kita,” ujar Zainal.

Zainal menuturkan bahwa Dinas ESDM Provinsi Jabar berkolaborasi dengan PT PLN selalu mendukung program pemerintah Jabar yang telah menjadi Provinsi pertama di Indonesia yang meluncurkan program konversi kompor gas ke kompor listrik melalau Surat Edaran Gubernur Jabar tanggal 5 Maret 2019 tentang himbauan penggunaan kompor listrik di Jabar.

Konvensi kompor listrik menurutnya memberikan keuntungan bagi masyarakat yaitu disamping lebih mudah diakses, kompor listrik juga diklaim lebih hemat 20 persen daripada kompor gas. Selain itu, kompor listrik juga lebih ramah lingkungan.
“Para peserta yang masak nasi liwet dengan kompor listrik menunjukkan bahwa kita dapat menjaga cita rasa tradisional sambil merawat lingkungan kita,” ujar Zainal.

Ita Puspita, peseta lomba memasak dari Kabupaten Bekasi menyampaikan bahwa perlombaan menggunakan kompor induksi ini sangat inovatif dan menarik. Dengan mengusung ikan Gabus Pucung, kuliner khas Kab. Bekasi, Ita dan tim mengolahnya menjadi berbagai varian makanan baru seperti sushi dan nasi bambu sehingga tampak makin berkelas dan estetik. Hal ini menurutnya disesuaikan dengan kompor induksi yang tampilannya juga elegan.

Penggunaan kompor induksi bukan hal yang baru bagi dia. Selama ini, juru masak Bupati Kabupaten Bekasi sudah menggunakan kompor induksi sebagai alat untuk memasak, terutama di rumah dinas Bupati. Menurutnya kompor induksi mempunyai banyak kegunaan.

“Kami sangat merasa dimudahkan dengan adanya kompor listrik ini karena dengan menggunakan kompor listrik lebih efisien, lebih hemat, dan juga lebih mudah dibawa kemana-mana dan estetik,” kata Ita

Sementara itu, Susiana Mutia, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat sangat mengapresiasi dan mendukung program konversi kompor listrik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Program tersebut sejalan dengan prinsip transformasi PLN dan sesuai program Electrifying Lifestyle yang dicanangkan PLN.

“Elctrifying lifestyle merupakan salah satu cara terdekat yang dapat kita terapkan dalam aktivitas sehari-hari untuk mengurangi emisi karbon. Selain berbagai manfaat penggunaan kompor listrik lainnya,” kata Susiana.

Beberapa keuntungan menggunakan kompor listrik tambah Susiana yakni tidak memancarkan api, mudah dibersihkan, suhu stabil dan mudah diatur, lebih hemat, serta praktis karena tingal colok.