Deklarasi Anies Muhaimin

FAKTA Sejarah Hotel Majapahit Lokasi Deklarasi AMIN dari Charlie Chaplin sampai Insiden Hotel Yamato

Hotel Majapahit yang akan digunakan untuk deklarasi itu sendiri merupakan hotel bersejarah yang terletak di Jalan Tunjungan, Surabaya.

|
Editor: Ravianto
KITLV
Trem listrik melintas di Jalan Gemblongan, tepatnya depan Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit), Fotax Fotografisch Magazijn, dan Atelier di sisi kiri. Foto diambil tahun 1938.(KITLV) 

Awalnya hotel ini bernama LMS, merujuk pada pemiliknya yang orang Armenia yakni Lucas Martin Sarkies yang membangunnya pada 1 Juni 1910 di Jalan Tunjungan 65 Surabaya.

Bangunan itu dirancang oleh pria berkebangsaan Inggris yang bernama James Apfrey dengan langgam Art Noveau

Oleh Lucas Martin Sarkies dan suadaranya yang bernama John, bangunan tersebut kemudian dibuka secara resmi pada 1912 sebagai tempat penginapan bernama Hotel Oranje.

Pada tahun 1936, bagian pintu direnovasi dengan rancangan arsitek berkebangsaa Belanda yakni Prof Ir Charles Prosper Wolff Schoemaker yang menerapkan langgam Art Deco pada rancanganya.

Charles Prosper Wolff Schoemaker juga merupakan orang yang menjadi arsitek Gereja Katedral Bandung di Jalan Merdeka.

Dalam peresmian bangunan yang sudah direnovasi itu, hadir pelawak, sutradara sekaligus komposer film dari Inggris yang sangat terkenal, Charlie Chaplin.

Foto Charlie Chaplin berpesta di dalam aula kini diabadikan dan dipajang di depan pintu aula Hotel Majapahit.

Di bagian bawah aula dulunya dibuat tempat berdansa dan pertunjukan dan di bagian atas diperuntukan bagi para pengunjung yang ingin menyaksikan pesta.

Di masa kependudukan Jepang pada tahun 1942, hotel tersebut berganti nama menjadi Hotel Yamato dan kini menjadi Hotel Majapahit.

Hotel Majapahit menjadi salah satu lokasi dalam kisah heroik peristiwa 10 November 1945.

hotel yamato majapahit
Adegan pengibaran bendera merah putih setelah dirobek bagian birunya dalam refleksi peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato (sekarang Majapahit), Kamis (14/9/2017).

Hotel yang berada di Jalan Tunjungan No. 65 Kecamatan Genteng tersebut begitu terkenal pada saat kembalinya pasukan inggris yang diboncengi kekuatan Belanda.

Suasana Surabaya yang memanas mengakibatkan konflik saat pihak Belanda dengan provokatif mengibarkan bendera Tri Warna di Hotel Yamato (nama lain Hotel Majapahit masa pendudukan Jepang).

Pengibaran bendera Belanda tersebut menyulut emosi arek-arek Surabaya.

Saat itu para siswa yang pulang sekolah melihat bendera Belanda yang bewarna merah-putih-biru berkibar.

Mereka pun berkumpul dengan warga kampung dan nekat mengambil bendera itu dengan cara memanjat menara Hotel Yamato dengan tangga.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved