Waspada Pneumonia, ISPA Jadi Penyakit Paling Dominan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kota Cirebon 

Toat Maruf mengatakan bahwa ISPA sejak dulu menjadi penyakit utama yang selalu dihadapi oleh para perawat di fasilitas kesehatan, khususnya puskesmas.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Kemal Setia Permana
Kolase Tribun Jabar/Pixabay.com
ilustrasi pneumonia--- ISPA Pneumonia adalah penyakit ISPA yang berlarut-larut di mana menjadi infeksi akut yang menyerang saluran pernapasan bagian bawah (alveoli). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Infeksi Saluran Pernapasan Atas atau ISPA menjadi penyakit yang paling dominan di fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Cirebon.

Hal itu disampaikan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan, Kota Cirebon, Toat Maruf, Rabu (30/8/2023).

Toat Maruf mengatakan bahwa ISPA sejak dulu menjadi penyakit utama yang selalu dihadapi oleh para perawat di fasilitas kesehatan, khususnya puskesmas.

"Jadi artinya memang ISPA itu dari dulu sampai sekarang nomor satu di puskesmas-puskesmas dan layanan di puskesmas," ujar Toat Maruf.

Namun, kata Toat, ada jenis penyakit ISPA yang menjadi permasalahan yang perlu penanganan pemeriksaan lebih lanjut.

Nama penyakit ISPA yang dimaksud, yakni Pneumonia.

ISPA Pneumonia adalah penyakit ISPA yang berlarut-larut di mana menjadi infeksi akut yang menyerang saluran pernapasan bagian bawah (alveoli).

Namun sejauh ini penyakit ISPA kategori Pneumonia sendiri masih rendah di Kota Cirebon.

"Nah ISPA yang mana yang membuat masalah, yaitu ISPA yang mengarah ke Pneumonia. Namun sampai sekarang pneumonia masih rendah di Kota Cirebon."


"Masih rendah sekali jauh dari rata-rata, mudah-mudahan tidak sampai ke Pneumonia," ucap dia.

Berdasarkan data pada bulan Juli 2203, pengidap penyakit ISPA kategori Pneumonia hanya di angka 7 persen.

"Kalau angka terakhir saya belum bisa sampaikan sekarang, angka pastinya masih kita olah di bulan Agustus ini."

"Di bulan Juli kemarin hanya berapa persen gitu, 7 persen sepertinya dan itu angka kecil sekali dari target yang ada," jelas Toat.

Kabid menambahkan, bahwa penyakit ISPA sendiri rata-rata terdampak dari inspeksi virus.

Lalu ada juga dari bakteri dan juga polisi udara.

"Polusi udara rata-rata di sragen polutan, problemnya adalah polutan seringnya alergi-alergi dari pasien itu muncul, tapi kalau terjadi menjadi infeksi itu sangat jauh sekali."

"ISPA itu hanya batuk dan pilek saja, kalau sampai sesak nafas itu ISPA yang mengarah ke Pneunomonia."

"Sama kaya Covid-19 batuk pilek panas, tenggorokan sakit. Kalau sudah sesak nafas sudah mengarah ke Pneumonia," katanya.

Sehingga di tengah isu polusi udara yang sudah menyerang sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Jawa Barat, Dinkes Kota Cirebon menyarankan agar masyarakat berhati-hati, terutama ketika berada di luar ruangan.

Gunakan masker menjadi antisipasi paling afdol dilakukan, untuk juga mengantisipasi terkena penyakit ISPA.

"Karena kita sedang posisinya musim kemarau, pasti debunya tinggi. Yang paling penting adalah prokes masker."

"Kalau kita ketahui nih, Kota Cirebon kalau Sabtu Minggu itu banyak kendaraan yang masuk ke kota, dari daerah mana-mana dan tentu menyebabkan polusi menjadi banyak," ujar Toat. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved