Seorang Ibu Bertemu Lagi dengan Anaknya Setelah 42 Tahun Berpisah, Dibilang Meninggal Saat Lahir

Setelah lebih dari 42 tahun terpisahkan, seorang ibu dan anak yang berasal dari Chile bertemu kembali

Penulis: Magang Tribunjabar | Editor: Giri
freepik
Ilustrasi - Seorang ibu dan anaknya di Cile bertemu lagi setelah 42 tahun berpisah. Sang ibu bersaksi bahwa dahulu sang anak dinyatakan meninggal seusai persalinan. 

TRIBUNJABAR.ID - Seorang ibu dan anaknya di Cile bertemu lagi setelah 42 tahun berpisah.

Sang ibu bersaksi bahwa dahulu sang anak dinyatakan meninggal seusai persalinan.

Namun nyatanya, dia berhasil ditemukan.

Mereka bertemu di kediaman sang ibu di Valdivia, Cile, 25 Agustus 2023.

Dilansir oleh apnews.com, petugas rumah sakit mengambil putra Maria Angelica Gonzalez dari pelukannya tepat setelah lahir pada 42 tahun lalu. 

Kemudian memberitahukan bahwa putranya yang diberi nama Jimmy Lippert Thyden telah meninggal. 

Perjalanan Thyden untuk menemukan keluarga kandung yang tidak pernah ia ketahui dimulai pada April.

Semua diawali saat ia membaca berita tentang anak adopsi kelahiran Cile yang telah dipertemukan kembali dengan keluarga kandung mereka karena bantuan organisasi nirlaba Nos Buscamos.

Organisasi itu membantu para korban perdagangan manusia di Cile.

Organisasi ini kemudian menemukan fakta Thyden lahir prematur di sebuah rumah sakit di Santiago, Ibu Kota Cile, lalu ditempatkan di inkubator. 

Baca juga: Puluhan Kasus Anak Terpisah dari Orang Tua Terjadi di Pantai Cibangban Sukabumi, Bahkan Sampai 4 Jam

Kala itu, Maria diberitahu untuk meninggalkan rumah sakit. Tapi ketika ia kembali untuk mengambil bayinya, dia mendapat kabar kalau bayinya telah meninggal serta mayatnya telah dibuang.

Thayden mengatakah, dokumen adopsinya tidak memuat relasi keluarga, saudara kandung, bahkan orang tua aslinya.

Setelah melakukan penelusuran Thyden menemukan kasusnya adalah kasus adopsi palsu.

Nos Buscamos memperkirakan puluhan ribu bayi diambil dari keluarganya di Cile pada tahun 1970-an dan 1980-an. 

Berdasarkan laporan dari polisi investigasi Cile yang memeriksa paspor anak-anak Cile yang meninggalkan negara itu tidak pernah kembali.

Baca juga: Ratusan Anak Terpisah dengan Keluarganya di Pantai Pangandaran, Pengunjung Membeludak

Constanza del Rio, pendiri dan Direktur Nos Buscamos mangatakan, "Kisah sebenarnya adalah anak-anak ini dicuri dari keluarga miskin, perempuan miskin yang tidak tahu. Mereka tidak tahu bagaimana cara membela diri.“

Perdagangan anak ini bertepatan dengan banyak pelanggaran hak asasi manusia lainnya yang terjadi selama 17 tahun masa pemerintahan Jenderal Augusto Pinochet,. 

Hal ini disebabkan oleh pemberontakan politik 11 September 1973 untuk menggulingkan Presiden Salvador Allende. 

Ada banyak kasus pembunuhan dan kriminal lainnya termasuk perdagangan manunisa ini. Sehingga banyak dari korbanya tidak mengenali anggota keluarga aslinya. 

Thyden bersama Nos Buscamos berharap ada banyak juga korban yang bisa berkumpul kembali dengan keluarganya dan mengoptimalkan gerakan tersebut. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved