Sudah Hari Kesembilan, Api yang Bakar TPA Sarimukti di Bandung Barat Belum Bisa Dipadamkan

 Kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), memasuki hari kesembilan pada Minggu (27/8)

Editor: Giri
Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
Helikopter water bombing milik Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), saat memadamkan kebakaran di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (25/8/2023). 

"Paling telat Senin pagi sudah bisa membuang sampah secara normal," ujarnya.

Gubernur juga mengatakan bantuan berupa sembako untuk warga yang terdampak dan kebutuhan lainnya seperti dapur umum sudah mulai disalurkan.

"Insya Allah semua akan baik-baik saja, asalkan seluruh warga mendoakan dan bekerja sama, juga mewaspadai karena musim kemarau masih berlangsung sampai Oktober," ujarnya.

Ia mengingatkan masih ada dua bulan lagi kewaspadaan yang harus dipersiapkan agar hal serupa tidak terulang. Begitu pula koordinasi dengan BNPB, Basarnas, dan BMKG terus dilakukan untuk melakukan rekayasa cuaca.

Baca juga: Update Kebakaran di TPA Sarimukti, Hampir 300 Warga Mengidap ISPA dan 4 Orang Harus Dirujuk ke RSUD

"Untuk persampahan, saya minta warga mengurangi sampah dari sekarang dan harus menjadi kebiasaan. Jangan menunggu kedaruratan. Mengurangi dan mengelola sampah secara mandiri itu lebih baik," ucapnya.

"Karena kita tahu tidak semuanya sistem lingkungan sanggup menanggulangi produksi sampah di kota dan kabupaten," ucapnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Dudy Prayudi, mengatakan penutupan TPA Sarimukti sejak Selasa lalu telah membuat smua TPS di Kota Bandung overload.

"Kemarin sudah 95 persen TPS overload, ditambah weekend ini. Jadi, kami berharap bahwa Senin sudah bisa dibuang ke Sarimukti," ujarnya saat ditemui di TPS Babakan Siliwangi, Minggu (27/8).

Ia mengatakan, pembukaan lahan baru untuk penampungan sampah darurat di Sarimukti akan mengurangi overload di TPS meski kondisinya tak akan langsung sepenuhnya normal.

"Kami biasanya setiap hari ada 241 rit. Tapi, sekarang jika Senin bisa mulai pembuangan di tempat darurat itu ya hanya bisa 98 rit. Pasti masih agak sulit untuk mengejar. Maka, jika Senin dibuka untuk pembuangan ke Sarimukti kami memprioritaskannya untuk truk yang kemarin sempat antre tapi tak bisa membuangnya ke TPA yang totalnya itu ada 188 truk," ujarnya.

Status darurat sampah Bandung Raya, ujar Dudy, masih berlaku seperti yang tertuang dalam SK gubernur per 24 Agustus 2023. Bahkan kemungkinan, Kota Bandung juga akan mengeluarkan SK Plh Wali Kota terkait darurat sampah Kota Bandung

"Nanti akan ada satgas yang menanganinya. Tak hanya kami, melainkan melibatkan pula stakeholder yang ada di pemkot. Kami juga mengajak masyarakat untuk bisa berkontribusi juga agar bijak mengurangi sampah dengan memilahnya, bahkan mengolah sampah supaya bisa selesai di sumber dengan tidak diangkut ke TPS karena TPS kondisinya penuh semua lantaran TPA ditutup," ucap Dudy. (hilman kamaludin/syarif abdussalam/nandri prilatama)

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved