Musim Kemarau Warga Pesisir di Pangandaran Memanen Rumput Laut, Segini Penghasilannya

Pada musim kemarau ini, sejumlah warga di pesisir Pantai Karapyak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, memanfaatkan rumput laut.

Penulis: Padna | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar
Seorang warga memanen rumput laut di bibir Pantai Karapyak, Pangandaran, Jumat (25/8/2023). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Pada musim kemarau ini, sejumlah warga di pesisir Pantai Karapyak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, memanfaatkan rumput laut.

Mereka mengambil rumput laut yang menjalar di atas air yang tertampung di sela bebatuan karang di bibir Pantai Karapyak.

Rumput laut yang diambil di Pantai Karapyak pun ada beberapa jenis, di antaranya rumput laut cokelat Ascophyllum nodosum atau biasa disebut ganggang.

Kemudian rumput laut Ulva yang biasa dibuat menjadi makanan krispi dan rumput laut Sango untuk kebutuhan kosmetik.

Salah satu warga yang sedang mengambil rumput laut, Maryono (60), mengatakan, ketika musim kemarau hampir setiap hari ia mencari rumput laut di bibir Pantai Karapyak.

"Alhamdulillah rumput lautnya subur, apalagi ketika musim kemarau selalu tumbuh terus," ujar Maryono kepada Tribunjabar.id, Jumat (25/8/2023) pagi.

Jadi, lanjut dia, meskipun banyak warga yang mengambil, kondisi rumput laut ini sangat banyak.

"Di musim hujan, rumput laut seperti ulva itu enggak bisa tumbuh," katanya.

Dalam sehari, kata Maryono, ia bisa mendapatkan 1 kuintal lebih rumput laut yang basah.

"Kalau sudah dikeringkan, ya dapat 50 kilogram mah," ucap Maryono.

Harganya pun bervariatif. Rumput laut jenis sango yang sudah kering Rp 700 per kilogram.

"Tapi, kalau rumput laut jenis kades itu keringnya di harga Rp 4.000 per kilogram," ujarnya.

Ia menjual berbagai jenis rumput laut ke bakul dan perajin makanan di wilayahnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved