Ada Koleksi Gading Stegodon Jutaan Tahun, Museum Lembah Cisaar Sumedang Bisa Jadi Destinasi Menarik
Sering ditemukan benda purbakala, Pemerintah Kabupaten Sumedang mendirikan Museum Situs Purbakala Lembah Cisaar, di Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Hermawan Aksan
Kepala Museum Geologi Bandung Isnu Hajar Sulistyawan mengatakan, Lembah Cisaar meliputi beberapa dusun di wilayah Jembarwangi.
"Kami telah sampai titik ini bisa membantu Pemda Sumedang untuk melakukan konservasi sekaligus pengelolaan fosil-fosil yang ditemukan di wilayah ini," ucapnya.
Ia berharap, Museum Situs Lembah Cisaar bisa memberikan manfaat kepada masyarakat Jembarwangi dan Kabupaten Sumedang maupun bangsa Indonesia.
"Ini sebagai wahana untuk mendapatkan pendidikan dan pengetahuan tentang kegeologian."
"Museum Geologi, Badan Geologi dan Kementerian ESDM akan selalu berkomitmen untuk bisa memberikan bantuan secara teknis, memberikan pendampingan terhadap pengelolaan dan konservasi fosil-fosil dan temuan geologi yang ada diwilayah ini," harapnya.
Lebih lanjut ia berharap Musem Lembah Cisaar semakin berkembang dengan pengelolaan yang baik.
"Semua pihak harus bersama-sama, bahu-membahu bagaimana meningkatkan kapasitas perekonomian terutama di wilayah Desa Jembarwangi dan sekitarnya."
"Semoga bisa membawa mangfaat bagi semuanya," tuturnya.
Kepala Desa Jembarwangi Pitriani Dewi mengapresiasi semua tokoh dan masyarakat Desa Jembarwangi yang telah mengizinkan kantor desa dijadikan Museum Lembah Cisaar.
"Awalnya yang dijadikan museum ruangan Kantor Kepala Desa Jembarwangi, ruang pelayanan dan ruang Sekdes."
"Sekarang dipermak menjadi museum Lembah Cisaar," ucapnya.
Dengan diresmikannya Musem Lembah Cisaar, Kades berharap ke depannya ekonomi masyarakat di wilayah Jembarwangi meningkat.
"Saya berharap perekonomian ekonomi masyarakat Jembarwangi bisa meningkat dengan adanya museum ini," harapnya.
Museum Situs Lembah Cisaar mempunyai koleksi berusia jutaan tahun seperti gading gajah purba Stegodon, fosil tempurung kura-kura purba, gigi buaya, banteng, babi, rusa, dan gigi hiu.
Semua fosil tersebut ditemukan baik di permukaan maupun tertanam dalam batuan.
Temuan fosil di Lembah Cisaar diawali pada tahun 2004 berupa rahang Stegodon oleh peneliti ITB dan seorang peneliti Jerman Dr. Cristien.
Tampak hadir dalam peresmian museum, Wakil Ketua DPRD Sumedang Titus Diah, perwakilan dari Kementerian Desa Republik Indonesia, jajaran Museum Geologi Bandung, jajaran Disparbudpora Kabupaten Sumedang beserta tamu undangan lainnya. (*)
Pusjar SKTASNAS dan Politeknik STIA LAN Bandung Gelar Jalan Sehat dan Dialog Santai |
![]() |
---|
Billboard Brimob Polda Jabar di Jatinangor Sumedang Tanpa Tulisan Lagi, Dicabuti Massa |
![]() |
---|
Papan Brimob di Sumedang Dipasangi Spanduk 'Polisi Pembunuh' dan Dicoreti, Driver Ojol Dikumpulkan |
![]() |
---|
Kebakaran di Sumedang, si Jago Merah Lalap Kandang Ayam, Kerugian Capai Puluhan Juta Rupiah |
![]() |
---|
Wujudkan Layanan Andal, PLN UP3 Sumedang Intensifkan Pemangkasan Pohon di Sekitar Jaringan Listrik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.