Kekerasan Seksual di Indramayu Tinggi, Korbannya Rata-rata Anak-anak, Banyak yang Tidak Terlaporkan

Mulai tahun 2022 sampai saat ini, Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu mencatat sudah 25 kasus kekerasan seksual terhadap anak terjadi di Indramayu

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNCIREBON.COM/HANDHIKA RAHMAN
Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu mengadakan audiensi soal edukasi hak kesehatan seksual dan reproduksi (HKSR) di DPRD Indramayu, Rabu (23/8/2023). 

Sementara anaknya di asuh oleh kerabatnya di rumah.

Karena tidak diasuh oleh orang tuanya secara langsung, anak tersebut mencari kenyamanan di luar rumah dengan teman lawan jenis.

Berawal dari kenalan di media sosial, diiming-imingi jalan-jalan, dan lain sebagainya.

audiensi HKSR di DPRD Indramayu, b
Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu mengadakan audiensi soal edukasi hak kesehatan seksual dan reproduksi (HKSR) di DPRD Indramayu, Rabu (23/8/2023).

Menurut Darwinih, akhirnya anak tersebut justru menjadi korban kekerasan seksual oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Sehingga ini sangat penting sekali edukasi HKSR," ujar dia.

Sementara itu, Ketua DPRD Indramayu, Syaefudin menyambut baik audiensi yang dilakukan para aktivis tersebut.

Soal edukasi HKSR ini pun akan menjadi fokus dari DPRD untuk ditindaklanjuti.

Baca juga: P2TP2A Sumedang Sebut Kekerasan Seksual Terhadap Anak Belum Turun

"Ini masukan yang bagus dan akan menjadi fokus kita kaitannya dengan hak kesehatan seksual dan reproduksi," ucap Darwinih. (*)

 

 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved