Kekerasan Seksual di Indramayu Tinggi, Korbannya Rata-rata Anak-anak, Banyak yang Tidak Terlaporkan
Mulai tahun 2022 sampai saat ini, Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu mencatat sudah 25 kasus kekerasan seksual terhadap anak terjadi di Indramayu
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Darajat Arianto
Sementara anaknya di asuh oleh kerabatnya di rumah.
Karena tidak diasuh oleh orang tuanya secara langsung, anak tersebut mencari kenyamanan di luar rumah dengan teman lawan jenis.
Berawal dari kenalan di media sosial, diiming-imingi jalan-jalan, dan lain sebagainya.

Menurut Darwinih, akhirnya anak tersebut justru menjadi korban kekerasan seksual oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Sehingga ini sangat penting sekali edukasi HKSR," ujar dia.
Sementara itu, Ketua DPRD Indramayu, Syaefudin menyambut baik audiensi yang dilakukan para aktivis tersebut.
Soal edukasi HKSR ini pun akan menjadi fokus dari DPRD untuk ditindaklanjuti.
Baca juga: P2TP2A Sumedang Sebut Kekerasan Seksual Terhadap Anak Belum Turun
"Ini masukan yang bagus dan akan menjadi fokus kita kaitannya dengan hak kesehatan seksual dan reproduksi," ucap Darwinih. (*)
kekerasan seksual
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan
Polres Indramayu
Yayasan Selendang Puan Dharma Ayu
DPRD Indramayu
kesehatan seksual
reproduksi
Ruang Aspirasi Terbuka Luas, Namun Aturan Hukum Harus Dijunjung Demi Kepentingan Bersama |
![]() |
---|
Daftar Barang Bukti Kasus Polisi Bunuh di Indramayu, dari Kasur sampai Pakaian Terbakar |
![]() |
---|
Bukan Lagi Polisi, Kapolres Indramayu Sebut Alvian Maulana Sinaga Sudah Diberhentikan Tidak Hormat |
![]() |
---|
TAMPANG Polisi Sadis Alvian yang Habisi Putri dengan Cara Dibakar di Kamar Kos, Tangannya Diborgol |
![]() |
---|
Kronologi Putri Apriyani Ditemukan Tewas Terbakar di Indramayu, Pelakunya Pacar yang Seorang Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.