Program Sarjana Seni Rupa Murni Maranatha Memberikan Pelatihan Cara Membaca Gambar Anak

TRIBUNJABAR.ID, Program Sarjana Seni Rupa Murni di Universitas Kristen Maranatha terus berkiprah mengabdikan dan meningkatkan pelayanannya kepada masy

Istimewa
Foto Bersama Program Sarjana Seni Rupa Murni Universitas Kristen Maranatha dan Guru-guru dari Santa Ursula, pihak Yayasan Santa Ursula, serta Kepala Sekolah (19/08/2023) 

TRIBUNJABAR.ID, Program Sarjana Seni Rupa Murni di Universitas Kristen Maranatha terus berkiprah mengabdikan dan meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. Hal ini merupakan implementasi dari keilmuan para dosen dan praktik langsung mahasiswa dengan masyarakat sekaligus wujud implementasi kepakaran yang mengusung semangat kepedulian untuk masyarakat yang membutuhkan.

Wujud nyata ini direalisasikan pada hari Sabtu, 19 Agustus 2023 dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat di Sekolah Santa Ursula yang terletak di jalan Bengawan, Bandung. Sekolah ini merupakan Sekolah Katolik (Catholic School), yang menanamkan semangat untuk dapat mengintegrasikan ilmu, iman, dan nilai-nilai kemanusiaan dalam menjawab tantangan zaman.

Ketua tim pengabdi adalah Dr. Dra. Ariesa Pandanwangi, M.Sn, bersama anggota dosen lainnya yaitu Dr. Ismet Zainal Effendi, M.Sn, Belinda Sukapura Dewi, M.Sn, Wawan Suryana, M.Sn, Muhamad Ali Rahim, M.Sn, Erika Ernawan, M.Sn, dan 1 orang mahasiswa Seni Rupa Murni.

Ariesa Pandanwangi menyampaikan materi dalam kegiatan pengabdian kepada
Ariesa Pandanwangi menyampaikan materi dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Santa Ursula Bandung jl. Bengawan Bandung

Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan kemampuan guru dalam memahami tumbuh kembang anak melalui gambar, melatih guru dalam membaca gambar anak, melatih guru untuk dapat mengidentifikasi anak berkesulitan belajar melalui gambar.

Pelatihan ini ditujukan untuk guru-guru dengan jumlah peserta sebanyak 17 orang, dan juga dihadiri dari awal hingga akhir acara oleh pihak Yayasan, dan kepala sekolah.

Pelatihan dibagi menjadi tiga sesi yaitu sesi 1 pengenalan materi mengenai apa itu bahasa rupa, cara memahami gambar anak sesuai dengan tumbuh kembang usianya, yang disampaikan oleh Ibu Ariesa Pandanwangi.

Belinda Sukapura Dewi menyampaikan materi sesi kedua dalam kegiatan pengabdian
Belinda Sukapura Dewi menyampaikan materi sesi kedua dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Santa Ursula Bandung jl. Bengawan Bandung

Sesi dua berupa workshop bahasa rupa yang disampaikan oleh Ibu Belinda Sukapura Dewi. Sesi ini banyak diisi dengan eksperimen kreatif, dan sesi tiga berupa evaluasi bahasa rupa yang disampaikan oleh Bapak Ismet Zainal Effendi.

Materi cara membaca gambar anak disampaikan dalam sesi kesatu oleh Ariesa Pandanwangi. Materi ini dibutuhkan oleh para guru, untuk lebih memahami tumbuh kembang anak, serta lebih memahami bahasa visual yang disampaikan oleh anak.

Berdasarkan pengalaman para guru ketika menghadapi anak, ada kalanya seorang anak sudah diberikan contoh gambarnya itu lagi itu lagi. Hal inilah yang melatari dibutuhkannya pelatihan ini.

Peserta dibagi dalam kelompok-kelompok ketika mengikuti workshop bahasa rupa di Santa
Peserta dibagi dalam kelompok-kelompok ketika mengikuti workshop bahasa rupa di Santa Ursula Bandung jl. Bengawan Bandung

Selama pelatihan sangat banyak pertanyaan, misalnya apakah untuk anak usia dini dibutuhkan contoh dalam menggambar, mengapa anak hanya menggunakan warna tunggal, dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya.

Eksperimen kreatif yang dilakukan dalam workshop bahasa rupa di evaluasi oleh Bapak Ismet Zainal Effendi. Dalam kesempatan tersebut, Ismet menyampaikan bahwa kali ini yang dievaluasi bukan soal gambar bagus atau jelek, tetapi bagaimana cara memahami bahasa rupa yang disampaikan oleh anak.

Ismet Zainal Effendi menyampaikan evaluasi bahasa rupa pada sesi ketiga dalam
Ismet Zainal Effendi menyampaikan evaluasi bahasa rupa pada sesi ketiga dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Santa Ursula Bandung jl. Bengawan Bandung

Sesi ini memancing banyak rasa keingintahuan dari para peserta. Ismet menyampaikan dengan bahasa yang ringan disertai humor yang tinggi, sehingga peserta merasa betah dan semakin meningkat pemahamannya mengenai gambar bercerita yang disampaikan oleh anak.

Di akhir acara, Suster Magda dalam hal ini mewakili pihak Yayasan dari Santa Ursula menyampaikan bahwa para guru membutuhkan untuk pendalaman materi ini di masa yang akan datang, selain itu juga menyampaikan harapannya agar di masa yang akan datang dapat semakin meningkat kerja samanya.

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved