HUT Kemerdekaan RI

4 Peristiwa Penting Terjadi Sebelum Proklamasi, Golongan Tua dan Muda Desak Soekarno hingga Diculik

Berikut inilah beberapa peristiwa penting sebelum terjadi proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Soekarno didesak golongan tua dan muda hingga diculik

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Kemdikbud
4 Peristiwa Penting Terjadi Sebelum Proklamasi, Golongan Tua dan Muda Desak Soekarno hingga Diculik Hingga Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945. 

Kala itu Jepang yang sedang menjajah Indonesia setelah Belanda pun mendapat beragam masalah saat Hiroshima Jepang dibom.

Momen ini lantas dimanfaatkan Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

Setelah berita bom Hiroshima itu tersiar, para tokoh proklamator bergegas menyusun kemerdekaan.

Baca juga: Hari Ini 76 Tahun Silam Bom Atom Meledak di Hiroshima, Jalan Menuju Kemerdekaan Indonesia

Pembentukan PPKI

Sehari setelah Jepang dibom, lalu tepat pada 7 Agustus 1945 Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dari sebelumnya BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan).

PPKI dipimpin langsung oleh Soekarno dan Moh Hatta serta penasihatnya Ahmad Subarjo.

Pembentukan BPUPKI
Pembentukan BPUPKI (TRIBUNNEWSWIKI/ISTIMEWA)

Pada 12 Agustus 1945, Soekarno mendapat kabar dari Marsekal Tarauchi bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus 1945.

Namun, para pemuda khawatir bila hal tersebut merupakan tipu muslihat Jepang.

Oleh karena itu para pemuda pun langsung bergegas mendesak Soekarno.
 
Peristiwa Rengasdengklok

Ketika tahu Jepang dibom, Soekarno, Moh Hatta, dan Radjiman Wedyoningrat sedang di Dalat, Vietnam.

Setelah mereka tiba di tanah air, Sutan Syahrir langsung mendesak Soekarno untuk memproklamasikan kemerdekaan.

Para golongan pemuda dan golongan tua pun mendesak Soekarno menyegerakan proklamasi kemerdekaan.

Bung Hatta (berdiri) ketika menjelaskan lagi pendapatnya tentang saat-saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan di rumah bekas penculiknya, Singgih (baju batik hitam). Tampak dari kiri kekanan: GPH Djatikusumo, D. Matullesy SH, Singgih, Mayjen (Purn) Sungkono, Bung Hatta, dan bekas tamtama PETA Hamdhani, yang membantu Singgih dalam penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok
Bung Hatta (berdiri) ketika menjelaskan lagi pendapatnya tentang saat-saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan di rumah bekas penculiknya, Singgih (baju batik hitam). Tampak dari kiri kekanan: GPH Djatikusumo, D. Matullesy SH, Singgih, Mayjen (Purn) Sungkono, Bung Hatta, dan bekas tamtama PETA Hamdhani, yang membantu Singgih dalam penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok (Kompas/JB Suratno)

Baca juga: Reka Ulang Peristiwa Upacara 16 Agustus 1945 di Rengasdengklok, Nurjanah Tak Kuasa Menahan Air Mata

Para pemuda menginginkan kemerdekaan bukan karena pemberian Jepang.

Pemuda bergegas melakukan penculikan Soekarno dan wakilnya Moh Hatta di Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945 dini hari.

Penculikan ini dimaksud untuk menjaga agar Soekarno dan Moh Hatta tak mendapat pengaruh dari Jepang.
 
Detik-detik proklamasi

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved