Panen Daging Ayam Boiler Belum Tiba, Harga di Pasar Sukabumi Sudah Naik Hingga Rp37 Ribu per Kg

Kenaikan harga daging ayam boiler terjadi akibat pasokan yang menurun ke Kota Sukabumi. Selama ini, Kota Sukabumi mengandalkan pasokan dari kabupaten.

Dok Humas Polres Sukabumi Kota /
Satgas Pangan Sukabumi mememantu harga Daging ayam boiler di pasar tradisiona, Senin (14/8/2023). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Sukabumi, Dian Herdiansyah. 

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Harga daging ayam boiler kembali naik di Kota Sukabumi. Kenaikan terjadi sejak 10 Agustus 2023. 

Harga daging ayam boiler semula di kisaran Rp35 ribu per kilogram kini menjadi Rp37 ribu. 

Kepala Seksi Pengawasan Barang dan Strategis Diskumidag Kota Sukabumi, M Rifki, mengunkapkan kenaikan harga ayam boiler terjadi di beberapa pasar tradisional. 

Menunrut Rifki kenaikannya berkisar Rp.2ribu dari harga sebelumya.

"Hasil monitoring pada Kamis (10/8/2023) terdapat perubahan harga, yakni  harga daging ayam boiler menjadi Rp37 Ribu. Pemantauan terbaru hari ini masih di angka yang sama," kata Rifki kepada Tribunjabar.id, Senin (14/08/2023).

Rifki menuturkan kenaikan harga daging ayam boiler terjadi akibat pasokan yang menurun ke Kota Sukabumi. Selama ini, Kota Sukabumi mengandalkan pasokan daging ayam boiler dari wilayah Kabupaten Sukabumi. 

"Pasokan dari peternak ayam menurun karena masih dalam tahap pembesaran di kandang, sehingga harga terkoreksi naik," tutur Rifki.

Sementara itu, untuk mengantisipasi adanya penimbunan dan permainan harga, Kasatgas Pangan AKBP Ari Setyawan Wibowo dan dinas terkait di Sukabumi melakukan pengecekan langsung ke beberapa pasar yang ada di wilayah Kota Sukabumi

Pengecekan dilakukan mulai Pasar Pelita, Ramayana, hingga Sukaraja.
 
"Hasilnya memang ada kenaikan yang disebabkan adanya kenaikan harga dari penyupla yang biasanya harga Rp24 ribu menjadi Rp26 ribu sekian. Maka pedagang pasar pun menaikan harga antara Rp36 ribu sampai Rp37 ribu" ungkap Ari. 

Untuk memastikan kurangnya pasokan ayam akibat belum memasuki masa panen, pihaknya akan mengecek kepada para peternaknya.

"Kami juga akan mengecek ke peternak maupun penyuplai mengenai penyebab kenaikan tersebut." katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved