Angka Kecelakaan Laut Perahu Nelayan di Pangandaran Tinggi, SAR Barakuda: Diawali Masalah Mesin

Kecelakaan di laut diawali masalah mesin karena mayoritas nelayan Pangandaran itu sendiri terus aktif melaut.

Penulis: Padna | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Padna
Suasana di Pantai Timur Pangandaran dan saat sejumlah nelayan mengikuti pelatihan keselamatan 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Ketua SAR Barakuda Pangandaran, Sakio Andrianto menyatakan kejadian laka laut yang menimpa nelayan Pangandaran memang cukup tinggi.

"Memang, cukup tinggi dan kebanyakan diawali dengan trouble mesin," ujar Sakio Andrianto kepada Tribunjabar.id di Pantai Timur Pangandaran, Sabtu (12/8/2023) pagi.

Kecelakaan di laut diawali masalah mesin karena mayoritas nelayan Pangandaran itu sendiri terus aktif melaut.

"Mereka, 1 kali 24 jam selalu aktif. Sedangkan mesin perahu yang digunakan kadang tidak terkontrol," katanya.

Baca juga: Daftar 15 Korban Meninggal Musibah Perahu Terbalik di Buton, Semuanya Warga Satu Desa

Karena setiap hari, mereka berangkat pagi pulang siang, berangkat siang pulang sore dan berangkat sore atau berangkat malam pulang pagi.

"Dan itu, terus menerus seperti itu dilakukan di perairan selatan Jawa barat khususnya di Pangandaran," ucap Sakio.

Makanya, pengetahuan atau pemahaman di awal itu sangat penting dilakukan untuk antisipasi kejadian laka saat melaut.

Minimal, mereka mampu menangani ketika terjadi kejadian kecelakaan laut. Khususnya, untuk diri sendiri.

"Terutama, jika kondisi perahu terbalik ketika melakukan penangkapan ikan," ujarnya. *

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved