LPKI Berikan Penyuluhan, Edukasi dan Informasi yang Tetap Tentang Kanker & Tumor

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Penyakit kanker masih menjadi salah satu penyakit yang ditakuti masyarakat karena dianggap sebagai penyakit mematikan. Hingga kini, penderita kanker terus bertambah seiring dengan gaya hidup masyarakat yang kurang sehat.

Dikutip dari laman kementerian kesehatan, kasus kanker baru di Indonesia berdasarkan data Globokan 2020 sebanyak 396.914 kasus baru dan jika berdasarkan Riskesdas 2018 jumlah kasus kanker baru dan lama sebanyak 1.017.290.

Jenis kanker yang paling banyak menyerang warga Indonesia adalah kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, kanker kolorektal, dan kanker lever.

Ditengah keprihatinan akan kasus kanker inilah, Lembaga Penyuluhan Kanker Indonesia (LPKI) hadir. 

Selain itu, LPKI yang mengantongi  AKTA Notaris No.1182 Tanggal 28 Desember 2007: LPKI. SK Menteri Kehakiman RI No: C-621.HT.03.01 dan telah mengalami perubahan terakhir dengan AKTA tertanggal 6 Januari 2011 Nomor 9  ini hadir sebagai bentuk keprihatinan & kepedulian sosial terhadap masyarakat karena semakin meningkatnya jumlah penderita kanker di Indonesia.

Hingga kini, LPKI sudah berjalan dan aktif di masyarakat selama 16 tahun sampai sekarang.

LPKI melihat masih minimnya Informasi dan edukasi kepada masyarakat Indonesia. Tentang :

1. Apa itu kanker dan tumor.

2. Faktor-faktor apa saja yang menyebakan terjadinya tumor dan kanker.

3. Mengenali dan mendeteksi gejala awal dari Tumor dan Kanker lebih dini ( Kanker rahim, kanker payudara, kanker prostat kanker, kanker usus serta kanker yang lainnya)

4. Bagaimana cara sehat dan hemat untuk mencegah dan mengobati tumor dan kanker.

5. Memperkenalkan pencegahan dan pengobatan secara herbal dengan biaya yang relatif hemat dan terjangkau.

Di harapkan dengan edukasi dan penyuluhan kesehatan terutama kanker dan tumor yang dilakukan oleh LPKI secara langsung kepada masyarakat dari berbagai macam lapisan dan latar belakang ekonomi dan pendidikan dapat memberikan dampak positif.

Serta akan semakin banyak masyarakat Indonesia lebih sadar, lebih peduli terhadap penyakit kanker dan tumor.

Diharapkan pula, masyarakat juga dapat melakukan pencegahan sejak dini, karena pencegahan akah lebih baik daripada pengobatan.