Dinkes Subang Turun Tangan, Bantu Pengobatan Dua Bocah Kakak Beradik yang Alami Lumpuh Otak

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dan Ketua Komisi II DPRD Subang menjenguk dua bocah kakak beradik yang mengalami lumpu otak.

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Giri
Tribun Jabar/Ahya Nurdin
Kadinkes Subang, Maxi, memangku Alka (11) bocah yang alami kelumpuhan otak, Senin (7/8/2023). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Ahya Nurdin

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Maxi, dan Ketua Komisi II DPRD Subang, Novaza Shinta, menjenguk dua bocah kakak beradik yang mengalami lumpuh otak, Senin (7/8/2023).

Sebelumnya, kondisi Alka (11) dan Akhtar (5) yang mengalami lumpuh otak atau cerebral palsy, viral.

Mereka tak mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Subang.

Dalam kunjungannya, Maxi dengan Susi,ibu kedua bocah malang tersebut.

Susi menjelaskan, Alka dan Akhtar menderita kelumpuhan otak sejak lahir

"Alka sejak dalam kandungan ibunya mengalami hipertensi, sempat kejang-kejang. Saat lahiran, Alka ini divakum atau disedot sehingga berdampak pada bagian otaknya," ujar Maxi.

Sedangkan Alkhtar mengalami kejang saat lahir. Seluruh badannya dingin.

"Alkhtar mengalami kejang-kejang dan kedinginan dan tahu-tahu kakinya malah tidak bisa dibalikkan lagi," katanya Maxi.

"Cerebral palsy adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada otot, gerak, dan koordinasi tubuh. Kondisi ini dapat terjadi pada masa kehamilan, ketika proses persalinan, atau di tahun pertama setelah kelahiran," ungkap Maxi.

Baca juga: Dua Bocah Kakak-Beradik di Subang Alami Lumpuh Otak, Menunggu Bantuan Pemerintah dan Dermawan

Gejala cerebral palsy atau lumpuh otak sangat beragam.

Pada tingkat paling parah, cerebral palsy dapat menyebabkan kelumpuhan.

Penderitanya mungkin memerlukan peralatan khusus untuk bisa beraktivitas.

Penyakit ini bahkan dapat menyebabkan penderitanya tidak mampu berjalan sehingga memerlukan perawatan seumur hidup.

"Kerusakan otak pada cerebral palsy bersifat permanen yang menyebabkan gangguan pergerakan dan postur tubuh. Selain itu, kondisi ini juga dapat menimbulkan gangguan kecerdasan," ucapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved