Puluhan Buruh yang Lakukan Aksi Longmarch Bandung-Jakarta Tiba di Purwakarta, Tuntut Lima Poin Ini

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Sekitar 70 buruh dari perwakilan sejumlah serikat yang melakukan aksi longmarch Bandung - Jakarta, kini telah tiba di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Mereka tiba di kabupaten Purwakarta pada Kamis (3/8) sore, setelah melakukan perjalanan dari wilayah Bandung Barat, para buruh bermalam di markas buruh dan pada Jumat (4/8/2023) puluhan buruh memulai aksinya pada pukul 08.00 WIB untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

"Hari ini kami melanjutkan longmarch buruh, hari ke tiga ini dari Purwakarta ke Karawang, kemarin dari Gedung Sate, Bandung lanjut sampai Purwakarta dan hari ini ke Karawang. Ada sekitar 70 buruh yang mengikuti aksi ini," ujar Wahyu Koordinasi aksi wilayah Purwakarta ditemui Tribunjabar.id sebelum memulai aksinya, Jumat (4/8/2023).

Wahyu menyebutkan, puluhan buruh ini akan menuju wilayah Karawang dan bermalam di sana, kemudian pada esok hari pada hari Sabtu (5/8) akan melanjutkan perjalanannya ke wilayah Bekasi. Rencananya buruh akan tiba di Jakarta pada tanggal 9 Agustus 2023.

Aksi puluhan buruh ini dilakukan untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat pada umumnya dan kaum buruh. Ada lima tuntutan utama yang akan diperjuangkan kaum buruh dan mereka akan terus berjuang demi tercapainya tuntutannya.

"Ada lima point yang kita perjuangkan untuk masyarakat pada umumnya pertama tolak omnibuslow, kedua tentang undang-undang kesehatan di sana ada yang dihilangkan, dimana seharusnya BPJS kurang uang maka negara yang bayar tapi sekarang jadi sharing, kalau 100 juta habis 70 juta di bayar BPJS 30 jutanya bisa kita-kita yang bayar," katanya

"Ke tiga buruh menuntut kenaikan upah sebesar 15 persen pada pengupahan dan tahun 2024, ke empat terkait syarat pencalonan presiden dan ke lima jaminan sosial semesta sepanjang hayat," bebernya.

Rencananya buruh akan menggelar aksi besar-besaran di Gedung Istana dan Mahkamah Konstitusi (MK), mereka akan bergabung dengan ribuan buruh lainnya dan mengancam bermalam di sana sampai tuntutannya ditindaklanjuti oleh pemerintah.(*)