Ridwan Kamil Temukan Ikan Teri Berformalin di Pasar Sumedang, Ada Juga Arumanis Berperwarna Tekstil

Ridwan Kamil pun menemukan jajanan arumanis yang mengandung Rhodamin B, atau zat pewarna sintetis yang biasa digunakan untuk industri tekstil.

|
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Ravianto
kiki andriana/tribun jabar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengecek jajanan arumanis yang mengandung Rhodamin B, atau zat pewarna sintetis yang biasa digunakan untuk industri tekstil di Pasar Tradisional Situraja, Sumedang, Rabu (2/8/2023). 

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Balai Besar POM menemukan mie dan ikan teri yang mengandung zat berbahaya seperti formalin di Kabupaten Sumedang. 

Bahan makanan berformalin itu ditemukan saat Ridwan Kamil melakukan kunjungan kerja melalui siaran keliling (sarling) ke Pasar Tradisional Situraja, Kabupten Sumedang, Rabu (2/8/2023). 

Tak hanya itu, Ridwan Kamil pun menemukan jajanan arumanis yang mengandung Rhodamin B, atau zat pewarna sintetis yang biasa digunakan untuk industri tekstil.

Pantauan TribunJabar.id, di depan mobil laboratorium keliling milik BPOM, dengan wajah kaget dan sambil memegang jajanan yang mengandung Rhodamin.

Ridwan Kamil bertanya kepada petugas BPOM, apakah para pedagang yang menggunakan zat berbahaya sudah ditegur? Petugas BPOM pun menjawabnya bahwa teguran kecil sudah disampaikan 

Ridwan Kamil mengatakan, BPOM menemukan makanan  yang mengandung zat berbahaya seperti mie, dan jajanan yang seharusnya tidak terjadi.

"Seharusnya tidak terjadi, lantaran sebelumnya pernah dilakukan penindakan," kata Ridwan Kamil kepada TribunJabar.id.

Ridwan Kamil menyebutkan, BPOM memiliki mobil laboratorium keliling untuk mengawasi peredaran makanan yang mengandung zat berbahaya. 

Kehadiran mobil laboratorium keliling ini agar pengujian sampel makanan bisa dilakukan langsung di tempat. 

Pengujian yang hasilnya langsung bisa diketahui itu juga diharapkan meningkatkan kewaspadaan warga Jawa Barat untuk tidak mengonsumsi makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya. 

"Masyarakat jangan mengonsumsi makanan yang berwarna ngejreng, dicurigai mengandung pewarna buatan, yang tentunya berbahaya untuk kesehatan," katanya. (Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Sumedang)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved