Suka Duka Iis Ismiati, Perempuan Wasit Pertama Majalengka Berlisensi C1 Saat Pimpin Pertandingan
Iis Ismiati (28), perempuan wasit sepak bola asal Majalengka berhasil meraih lisensi C1, sehingga dapat memimpin pertandingan level nasional.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Iis Ismiati (28), perempuan wasit sepak bola asal Majalengka berhasil meraih lisensi C1, sehingga dapat memimpin pertandingan level nasional.
Warga Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, itu pun tampaknya menjadi perempuan wasit pertama di tanah kelahirannya yang meraih lisensi tersebut.
Wanita yang akrab disapa Bois tersebut mengakui kariernya sebagai wasit dimulai sejak 2019 setelah lulus kursus wasit sepak bola C3 yang digelar Askab PSSI Majalengka.
Baca juga: Kisah Perempuan Majalengka, Iis Sumiati, Wasit Sepak Bola Peraih Lisensi C1 Pertama di Kotanya
Bahkan, hingga kini ia pun masih mengingat pertandingan sepak bola pertama yang dipimpinnya tidak lama setelah mengantongi lisensi C3.
"Pertandingan pertama yang saya pimpin adalah acara Agustusan (HUT RI), saat itu kejuaraan sepak bola ibu-ibu," kata Iis Sumiati saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, Selasa (1/8/2023).
Dari pertandingan pertama itu pun berlanjut ke pertandingan-pertandingan berikutnya dari mulai Piala Pertiwi, Liga Pelajar, dan ajang lainnya di wilayah Majalengka.
Ia mengatakan, kesempatan untuk berpartisipasi dalam pertandingan yang lingkupnya lebih besar datang setelah mengantongi lisensi C2 wasit sepak bola pada 2021.

Puncaknya ialah ketika mendapat kesempatan untuk turut ambil bagian dalam Porprov Jabar 2022 cabang olah raga sepak bola yang berlangsung di Kota Banjar.
"Selama menjadi wasit tentunya banyak suka dan dukanya, tapi saya menjalani secara enjoy, enggak terlalu gimana-gimana," ujar Iis Sumiati.
Pihaknya mengakui, kalangan yang kerap mengkritisi dan menyalahkan setiap keputusan wasit ialah ofisial tim yang bertanding.
Bahkan, Bois juga mengaku pernah mendapat kata-kata kasar saat memimpin pertandingan dan dinilai mengambil keputusan yang salah oleh ofisial tim.
Ia menyampaikan, seluruh suka duka tersebut dijadikan pembelajaran untuk memperbaiki kualitas diri dalam memimpin pertandingan sepak bola.
Pasalnya, bagi Bois kunci sukses menjadi wasit sepak bola ialah berarti harus terus belajar untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas diri.
"Intinya, belajar dari kesalahan untuk memperbaiki diri, karena ada saya yang merasa kurang puas terhadap keputusan wasit dalam pertandingan," kata Iis Sumiati.
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
Di Tengah Kepulan Asap Sate, Sekda Jabar, Bupati Majalengka, dan Helmy Yahya Bahas Akselerasi Rebana |
![]() |
---|
15 Pelajar Keroyok 1 Siswa sampai Jarinya Putus, Polres Majalengka Tak Menahan, Berharap Tak Ulangi |
![]() |
---|
Pelajar di Majalengka jadi Korban Pengeroyokan, Jari Telunjuk Putus, Jari Tengah Nyaris Hilang |
![]() |
---|
Pelajar SMK di Majalengka Jadi Korban Pengeroyokan Hingga Jari Putus, Polisi Amankan 15 Remaja |
![]() |
---|
Napas Baru Musala Nurul Falah Argapura Majalengka, Warisan 1990 Kini Disulap Permanen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.